Netanyahu Minta Amerika Tidak Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran

Senin, 23 November 2020 17:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perjanjian damai untuk menjalin hubungan diplomatik, antara Israel dan Uni Emirat Arab, dalam konferensi pers di kantor perdana menteri di Yerusalem, 13 Agustus 2020. [Abir Sultan / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta Presiden Amerika Terpilih Joe Biden untuk tidak kembali ke Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA). Menurutnya, lebih baik Amerika tetap berada di luar kesepakatan tersebut.

"Jangan sampai kembali ke kesepakatan nuklir tersebut. Kita harus tegas dan tanpa kompromi dalam mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir," ujar Netanyahu dalam pidatonya di Israel, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 November 2020.

Netanyahu memang tidak menyebut langsung nama Joe Biden dalam pidatonya, namun jelas pesan itu disasarkan kepadanya. Israel, di bawah Netanyahu, termasuk yang mendukung Amerika keluar dari JCPOA. Hal itu dikarenakan Israel memandang Iran sebagai musuh.

Netanyahu sendiri dikabarkan akan bertemu Joe Biden dalam waktu dekat. Dalam pernyataan pers Pemerintah Israel, keduanya akan membahas berbaga isu penting di Timur Tengah, termasuk penguatan kerjasama kedua negara. Belum diketahui apakah soal JCPOA akan masuk di dalamnya.

Sebagaimana diketahui, JCPOA adalah perjanjian nuklir yang diteken enam negara di tahun 2015 untuk mengawasi program pengayaan nuklir Iran. Keenam negara itu adalah Amerika, Cina, Rusia, Jerman, Prancis, dan Inggris. Mereka tidak ingin program pengayaan nuklir Iran sampai di luar kendali hingga nantinya menjadi ancaman terhadap stabilitas regional di Timur Tengah.

Gambar satelit pembangkit nuklir Natanz. Foto Google (sebelum) dan Iran International (setelah).[Sky News]


Timbali balik untuk Iran, jika mengikuti kesepakatan JCPOA, adalah dihentikannya embargo perdagangan senjata oleh DK PBB. Pada Oktober kemarin, embargo tersebut berakhir.

Amerika, yang awalnya mendukung JCPOA, berbalik memprotesnya di masa pemerintahan inkumben Donald Trump. Menurut Donald Trump, JCPOA kurang tegas terhadap Iran. Selain itu, Donald Trump juga mempermasalahkan tidak tercover-nya pengembangan misil balistik dan milisi Iran di Irak, Lebanon, Suriah, serta Yemen dalam kesepakatan JCPOA.

Ujungnya, Donald Trump menarik Amerika dari JCPOA dan menjatuhkan sanksi perdagangan terhadap Iran. Sektor Migas Iran termasuk salah satu yang terpukul oleh sanksi tersebut. Di sektor lain, mereka terpaksa swasembada.

Joe Biden, dalam kampanye-kampanye, beberapa kali menyatakan ia akan membawa Amerika kembali ke JCPOA, bahkan memperluas cakupannya. Namun, ia juga meminta sikap kooperatif dari Iran agar mereka kembali menekan program nuklirnya. Jika tidak, maka sanksi lebih berat mengancam.

Berdasarkan berbagai laporan, Iran mulai melanggar batas pengayaan nuklir yang sudah ditetapkan. Iran mengakui hal itu walau membantahnya untuk kepentingan militer. Perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan pihaknya siap kembali patuh ke JCPOA dengan syarat sanksi diangkat lebih dulu.

"Jika Biden bisa berkomitmen soal itu, maka kami pun berkomitmen kembali ke JCPOA. Negosiasi sangat terbuka dan kami siap berdiskusi soal Amerika kembali ke JCPOA. Sanksi juga bisa diangkat dengan 3 perintah eksekutif," ujar Zarif, dikutip dari Al Jazeera pekan lalu.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-iran-nuclear-israel-usa/netanyahu-urges-no-return-to-iran-nuclear-deal-idUSKBN2820P0?il=0

https://www.aljazeera.com/news/2020/11/18/iran-urges-joe-biden-to-lift-sanctions-rejoin-nuclear-deal

Berita terkait

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

11 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

35 menit lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

3 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

3 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

3 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya