Pertemuan G20 Ditutup Dengan Kesepakatan Distribusi Vaksin COVID-19

Senin, 23 November 2020 09:00 WIB

Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Kesetaraan akses ke vaksin COVID-19 menjadi bahasan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Hal itu disuarakan langsung oleh pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz, yang khawatir beberapa negara akan kesulitan mendapatkan vaksin. Di akhir KTT, anggota G20 berkomitmen memastikan distribusi vaksin berjalan merata.

Dalam pernyataan bersama, anggota G20 menyatakan bahwa mereka siap membantu negara-negara berkembang untuk bisa mendapatkan vaksin COVID-19 dengan harga terjangkau. Hal itu mulai dari memperluas distribusi vaksin hingga menunda penagihan pinjaman oleh negara-negara yang perekonomiannya terdampak pandemi COVID-19.

"Kami mengambil langkah segera dan luar biasa untuk menangani dampak pandemi COVID-19 terhadap unsur ekonomi, sosial, dan kesehatan. Hal itu termasuk lewat kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter," ujar pernyataan bersama anggota G20, dikutip dari Arab News, Senin, 23 November 2020.

Lebih lanjut, negara-negara anggota G20 juga berterima kasih kepada Arab Saudi, selaku pelaksana KTT, telah mengangkat isu COVID-19. Mereka berkata, pandemi global COVID-19 adalah isu yang membutuhkan penanganan bersama dan langkah jangka panjang.



Per berita ini ditulis, tercatat ada 58,9 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia, diikuti dengan jumlah korban jiwa sebanyak 1,3 juta. Amerika berada di posisi pertama negara paling terdampak COVID-19 dengan 12,5 juta kasus dan 262 ribu kematian. Dalam 24 jam terakhir, jumlah kasus di sana bertambah 136 ribu.

Berita bagusnya, berbarengan dengan memburuknya pandemi, berbagai perusahaan mulai melaporkan hasil uji vaksin COVID-19 mereka. Hasil-hasilnya positif.

Salah satu yang sudah mengumumkan adalah Pfizer. Vaksin COVID-19 garapan mereka dengan BioNTech terbuktif 94 persen efektif. Melihat hasil itu, Pfizer mengajukan pengesahan ke badan regulator obat-obatan di Amerika dan Inggris agar vaksin mereka bisa dipakai akhir tahun ini. Pengesahan baru akan diberikan setelah laporan mereka selesai dikaji.

Selain soal COVID-19, KTT G20 juga membahas isu perubahan iklim.

"Mencegah degradasi, mengembalikan biodiversitas, menjaga lautan, mempromosikan udara bersih, menyediakan air bersih, merespon bencana alam, serta menangani perubahan iklim adalah isu-isu penting saat ini," ujar anggota G20.

ISTMAN MP | ARAB NEWS

https://www.arabnews.com/node/1766781/saudi-arabia

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

37 menit lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

12 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya