Pfizer Daftarkan Vaksin COVID-19 Buatannya Untuk Pemakaian Darurat di Amerika

Sabtu, 21 November 2020 07:30 WIB

Seorang teknisi memeriksa botol kandidat vaksin penyakit virus korona (Covid-19) BNT162b2 di lokasi produksi Pfizer di St.Louis, Missouri, AS dalam foto tak bertanggal. [Pfizer / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi Pfizer menyampaikan bahwa mereka akan mendaftarkan vaksin COVID-19 buatannya ke badan regulator obat-obatan Amerika. Tujuannya, agar vaksin tersebut mulai bisa digunakan dalam situasi darurat.

Ada dua jenis data yang dimasukkan Pfizer sebagai bagian dari aplikasi mereka. Data pertama merupakan catatan keamanan vaksin untuk 100 pasien anak-anak berusia 12-15 tahun. Sementara itu, data kedua adalah catatan keamanan untuk pasien berusia 56-85 tahun.

"Jika data yang mereka sampaikan solid, maka dalam beberapa minggu vaksin itu sudah bisa digunakan," ujar Menteri Kesehatan Amerika, Alex Azar, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 20 November 2020.

Seperti diberitakan sebelumnya, vaksin buatan Pfizer sudah selesai menjalani uji klinisnya beberapa hari lalu. Hasilnya, vaksin COVID-19 yang digarap bersama perusahaan Jerman BioNTech SE tersebut terbukti 95 persen efektif tanpa efek samping yang membahayakan.

Hasil tersebut menjadi capaian besar dalam upaya global melawan pandemi COVID-19. Saham Pfizer pun langsung menanjak 1,6 persen, begitu pula dengan saham BioNTech yang naik 6 persen. Kedua perusahaan berjanji vaksin garapan keduanya siap didistribusikan ke publik sesegera mungkin.

Pfizer memperkirakan segala urusan dengan badan regulator akan beres paling cepat pertengahan Desember. Jika tidak ada masalah, kata Pfizer, kurang lebih ada 50 juta dosis yang bisa didistribusikan untuk 25 juta orang di akhir tahun 2020.

"Tes di Amerika adalah capaian kami untuk menghadirkan vaksin COVID-19 ke dunia. Sekarang, kami punya gambaran lengkap soal efektifitas dan keamanan dari vaksin kamim" ujar CEO Pfizer, Albert Bourla.

Badan Regulator Makanan dan Obat-obatan Amerika, FDA, dikabarkan akan menemui Pfizer dalam waktu dekat untuk membahas vaksin mereka. Per berita ini ditulis, keduanya diagendakan bertemu pada 8 Desember 2020.

Setelah Pfizer, perusahaan farmasi yang dikabarkan akan segera menyusul untuk penggunaan darurat adalah Moderna. Vaksin buatan mereka terbuktif 94,5 persen efektif. Namun, itu baru data awal karena data final diperkirakan baru hadir beberapa hari lagi.

Selain Moderna, masih ada AstraZeneca yang bekerjasama dengan University of Oxford serta Johnson & Johnson.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-vaccines-pfizer/pfizer-is-first-to-apply-for-u-s-emergency-use-for-covid-19-vaccine-idUSKBN2801BT?il=0

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya