Perbarui Kerjasama Keamanan, Israel dan Palestina Berdamai?

Rabu, 18 November 2020 14:37 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Enam bulan sejak putus hubungan akibat perkara Yerusalem dan Tepi Barat, Palestina memutuskan untuk memperbarui hubungan keamanan dengan Israel. Hal tersebut menyusul ditundanya rencana aneksasi Tepi Barat sejak Israel sepakat melakukan normalisasi hubungan dengan negara-negara Teluk Arab.

Keputusan itu juga diambil setelah Palestina mendapat jaminan bahwa Israel akan mematuhi kesepakatan koordinasi keamanan keduanya. Adapun jaminan tersebut didapat dari kontak internasional yang dimiliki Israel dan Palestina.

"Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta komitmen Israel sebelum meneken kesepakatan. Berdasarkan pernyataan tertulis dan lisan, Israel berkomitmen untuk mengembalikan hubungan dengan Palestina seperti semula," ujar Menteri Hubungan Sipil Palestina, Hussein Al-Sheikh, dikutip dari Times of Israel, Rabu, 18 November 2020.

Perlu diketahui, koordinasi keamanan antara Israel dan Palestina terputus pada Mei lalu. Pemicunya saat itu adalah rencana PM Israel Benjamin Netanyahu yang ingin mencaplok kawasan Tepi Barat. Kawasan tersebut, sesungguhnya, adalah milik Palestina, namun diduduki secara illegal oleh warga Israel. Israel kemudian ingin mengalihkannya menjadi milik mereka sepenuhnya.

Ketika kesepakatan koordinasi diteken untuk pertama kalinya, kedua negara sepakat untuk saling bertukar intelijen demi menjaga kestabilan di Israel dan Palestina. Namun, seiring dengan makin kuatnya pengaruh Israel berkat sokongan Amerika, Palestina akhirnya memilih putus hubungan setelah berkali-kali mengultimatum.

Seorang pria memindahkan burung merpati dari sekop mesin ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudang warga Palestina, di dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma

Sekarang, situasi sudah berubah. Selain Israel 'berdamai' dengan negara-negara teluk Arab (dengan janji tak mencaplok Tepi Barat), Amerika juga berganti kekuasaan. Joe Biden telah terpilih sebagai Presiden Amerika ke-46 dan Palestina memandanganya sebagai figur yang lebih berempati dan adil. Alhasil, Palestina yakin negosiasi soal wilayah kedaulatan akan lebih imbang ke depannya.

Al-Sheikh sendiri memandang kesepakatan antara Palestina dan Israel adalah kemenangan. Sebab, hal itu memperkuat komitmen Israel untuk tidak mencaplok Tepi Barat. Baginya, selama Tepi Barat tidak dicaplok, ia yakin akan ada hasil positif dari kesepakatan itu.

"Kami sudah menerima surat dari Pemerintah Israel. Mereka menyatakan berkomitmen dengan klausul kesepakatan semula yang diteken berama Palestina," ujar Al-Sheikh.

Kelompok Hamas bereaksi keras terhadap keputusan Palestina. Menurutnya, hal itu sama dengan tunduk kepada upaya Israel mencaplok dan menormalisasi Tepi barat. "Dan, keputusan itu diambil menjelang didirikannya ribuan permukiman (ilegal) di Yerusalem timur.

"Keputusan tersebut seperti menganggap kami ini bodoh...Kami mendesak Palestina untuk membatalkan keputusan tersebut dan berhenti bertaruh kepada Joe Biden. Tidak ada jaminan Palestina akan dilindungi," ujar juru bicara Hamas, Hazem Qassem.

Berbagai analis sudah menduga keputusan ini akan muncul. Menurut mereka, begitu Joe Biden diumumkan sebagai pemenang, maka Palestina melihat kesempatan untuk memperbaiki hubungan dan Israel dan Amerika. Sebelum Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang, harapan mereka untuk memperkuat pengaruh ada pada Hamas.

ISTMAN MP | THE TIMES OF ISRAEL

https://www.timesofisrael.com/palestinian-authority-announces-renewal-of-security-coordination-with-israel/

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

8 menit lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

38 menit lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya