Terbiasa Menyendiri, Warga Finlandia Tak Kesulitan Social Distancing COVID-19

Selasa, 17 November 2020 13:22 WIB

Pesan ditampilkan di dinding video di Helsinki Music Center, sebelum pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, Ahad, 15 Juli 2018. REUTERS/Ints Kalnins

TEMPO.CO, Jakarta - Di saat kebanyakan negara-negara Eropa kesulitan menghadapi gelombang kedua COVID-19, Finlandia malah sebaliknya. Beberapa pekan terakhir, pertumbuhan kasus COVID-19 di sana melamban, bahkan nyaris berhenti. Ternyata, rahasianya adalah kebiasaan warga Finlandia untuk menyindiri atau memiliki ruang personal yang lebih lebar.

Di sisi lain, hal itu juga dibantu oleh populasi Finlandia yang relatif kecil dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Oleh karenanya, lebih mudah baginya untuk melakukan pembatasan sosial karena tidak banyak warga yang mau dan bisa berkumpul juga.

"Zona nyaman pribadi warga Finlandia mungkin lebih luas dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Kami senang menjaga jarak dari orang lain hingga lebih dari satu meter. Kalau terlalu dekat, kami akan merasa tidak nyaman," ujar Mika Salminen, Direktor Otoritas Kesehatan Publik Finlandia, dikutip dari Reuters, Selasa, 17 November 2020.

Per berita ini ditulis, Finlandia tercatat hanya memiliki 19.419 kasus COVID-19. Untuk korban meninggal, tercatat ada 371 orang. Data kumulatif 14 hari untuk jumlah kasus COVID-19 per 100 ribu orang berada di angka 54,2, jauh di bawah angka rata-rata Eropa yaitu 576.

Kegemaran warga Finlandia untuk menyendiri dan jaga jarak terpampang dalam survei Eurobarometer. Sebanyak 73 persen warga menyebut pembatasan sosial pada gelombang pertama relatif gampang dijalani. Bahkan, 23 persen di antara mereka menyebut pembatasan sosial meningkatkan kualitas hidup mereka karena menjadi punya waktu pribadi.

Hasil serupa juga terlihat pada survei Eurofound. Ketika pembatasan sosial pertama dilakukan, mayoritas warga Finlandia secara kompak memilih untuk bekerja dari rumah. Kurang lebih 60 persen karyawan Finlandia memilih bekerja jarak jauh selama pandemi, tertinggi untuk kawasan Eropa.

Hal itu diperkuat dengan dukungan warga Finlandia terhadap program pengendalian COVID-19. Ketika pemerintah mengimbau warga untuk mengunduh aplikasi tracing, 2,5 juta dari 5,5 juta warga Finlandia mengikutinya.

"Hal itu adalah capaian-capaian yang mungkin hanya bisa dimimpikan oleh kolega-kolega kami di negara Eropa lainnya. Kooperasi warga terhadap testing, tracing, dan karantina adalah kunci keberhasilan kami," ujar Salminen.

Pertumbuhan kasus COVID-19 sempat mendekati nol di bulan Juli dan kemudian meningkat sejak September. Namun, peningkatannya cenderung lemban. Untuk berjaga-jaga, warga Finlandia tetap diimbau untuk tidak berpergian ke luar kota.

"Kami senang menyendiri di hutan, berenang di danau. Warga Finlandia menikmatinya karena bisa menjauh dari hiruk pikuk perkotaan," ujar Direktur Asosiasi Kesehatan Mental FInlandia, Kristian Wahlbeck.

ISTMAN MP | REUTERS

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-finland/where-social-distancing-comes-naturally-finland-keeps-coronavirus-in-check-idUKKBN27W1PG

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

9 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

9 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya