Donald Trump Bersih-bersih Administrasinya, Bisa Mempersulit Joe Biden

Rabu, 11 November 2020 20:07 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat akan berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Washington, AS, 5 November 2020. Joe Biden hanya membutuhkan enam suara lagi untuk meraih 270 suara elektoral. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Inkumben Donald Trump menggelar 'bersih-bersih' di administrasinya menyusul kekalahan dari Joe Biden di Pemilu AS 2020. Salah satu yang menjadi sasaran adalah Kementerian Pertahanan (Pentagon). Dimulai dengan pemecatan Menteri Pertahanan Mark Esper, Donald Trump mulai memecat orang-orang yang berseberangan di sana dan mengganti mereka dengan loyalisnya.

Setelah Mark Esper, pejabat yang kena pecat Donald Trump adalah James Anderson yang mengklaim dirinya mengundurkan diri. Ia kemudian digantikan oleh Brigjen Anthony Tata. Menyusul Anderson adalah Pejabat Intelijen Pentagon Jospeh Kernan dan Kepala Staf Pentagon Jen Stewart.

"Ini langkah yang benar-benar mengerikan dan mengganggu. Langkah diktator," ujar seorang pejabat Pentagon yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari CNN, Rabu, 11 November 2020.

Mark Esper.[REUTERS]


Pejabat di lembaga Administrasi Keamanan Nuklir Nasional pun kena sikat oleh Donald Tump. Lisa Gordon Hagerty, kepala dari lembaga terkait, diminta untuk mengundurkan diri meskipun memiliki tanggung jawab besar, mengawasi cadangan nuklir Amerika. Menteri Energi Dan Brouillette yang memberi tahu hal itu.

Apabila melihat pola Donald Trump yang mengincar orang-orang di sektor pertahanan, maka lembaga seperti FBI dan CIA pun juga bisa disikat olehnya. Apalagi, Donald Trump memiliki sejarah buruk dengan Direktur CIA Gina Haspel dan Direktur FBI Chris Wray.

Haspel, misalnya, berseberangan dengan Donald Trump soal membuka dokumen investigasi keterlibatan Rusia pada Pemilu 2016 ke publik. Menurut Haspel, itu langkah yang gegabah karena bisa merusak hubungan dengan informan dan mengancam metode intelijen CIA. Trump dan loyalisnya membenci Haspel sejak saat itu.

Masih ada banyak lagi yang sudah dan berpotensi disapu Trump. Ada berbagai kemungkinan kenapa Donald Trump menggelar aksi bersih-bersih di pemerintahannya. Kemungkinan pertama, ia mencari orang yang terus mendukungnya, termasuk soal skenario dirinya telah dicurangi di Pemilu AS. Loyalis Donald Trump seperti Menlu Mike Pompeo dan Jaksa Agung William Barr adalah contoh nyatanya.

Kemungkinan kedua, Donald Trump melakukan apa yang disebut sebagai "burrowing". Dikutip dari CNN, Burrowing adalah metode di mana inkumben memasukkan orang-orang kepercayaannya di posisi karir untuk mengganggu pemerintahan berikutnya. Pejabat-pejabat yang ditaruh di posisi karir, bukan politik, relatif lebih sulit dipecat karena regulasi mengatur harus diikuti bukti kuat.

Sejumlah pejabat tinggi intelijen AS memberikan penjelasan dalam rapat dengan Komite Intelijen Senat pada 29 Januari 2019. Mereka adalah Direktur Intelijen Nasional Dan Coats, Direktur CIA, Gina Haspel, Direktur FBI, Christopher Wray, Direktur National Security Agency Jenderal Paul Nakasone, Direktur Defense Intelligence Agency Jenderal Robert Ashley and Direktur National Geospatial-Intelligence Director Robert Cardillo.


Sebagai contoh, Michael Ellis, yang sebelumnya bekerja di Dewan Keamanan Nasional, baru saja dipindahkan Donald Trump sebagai penasehat legal di Agensi Keamanan Nasional. Dari jabatan politik ia mendapat jabatan karir dan ia tidak akan bisa diusir dengan mudah begitu Joe Biden menjabat.

Contoh lain, sepekan sebelum pemilu, Donald Trump memindahkan Trent Benishek dari Gedung Putih ke Lembaga Administrasi Layanan Umum (GSA). Benishek adalah loyalis dan dia memimpin tim hukum dalam kasus pemakzulan Donald Trump. Dengan dia berada di GSA, yang berurusan dengan transisi rezim, akan membuat Benishek berhadapan langsung dengan Joe Biden.

Seorang Senator Demokrat, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa praktik itu selalu terjadi di pergantian administrasi. Namun, melihat skala bersih-bersih yang ada, ia beranggapan situasi di dalam administrasi Donald Trump pasti kacau balau. "Hal ini selalu terjadi di setiap pergantian administrasi, tapi tak pernah sebesar ini," ucap senator terkait.

Dalam situasi tersebut, Joe Biden menunjukan sikap yang kontras dengan Donald Trump. Ia tenang, menghindari konfrontasi langsung dengan Donald Trump. Ia bahkan mengatakan, segala upaya yang dilakukan Donald Trump tidak akan mengganggu transisinya ke Gedung Putih.

"Jujur saja, kami tidak melihat apapun yang memperlamban kami," ujar Joe Biden walau timnya sudah melempar sinyal akan memperkarakan langkah-langkah yang diambil Donald Trump.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/11/10/politics/trump-officials-ousted-burrowing/index.html

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

7 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya