Ketua Negosiator Palestina Saab Erekat Meninggal Karena COVID-19

Rabu, 11 November 2020 06:00 WIB

Perempuan Palestina mengangkat burung merpati ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudangnya, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma

TEMPO.CO, Jakarta - Negosiator dan Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saab Erekat, meninggal dunia di usia 65. Dikutip dari kantor berita berita Reuters, ia wafat karena gejala COVID-19 yang ia derita beberapa pekan terakhir. Rencananya, jenazah Saab Erekat akan dimakamkan pada Rabu ini di kota Jericho, Tepi Barat.

"Saab telah menunjukkan kesabaran dan kegigihan yang luar biasa, ditambah keyakinan kuat yang selama ini menjadi karakternya dalam mencapai kemerdekaan untuk Palestina dan damai di Timur Tengah," ujar putri Saab Erekat, Dalal, Selasa, 10 November 2020.

Seperti yang dikatakan Dalal, Saab Erekat bukan negosiator kacangan. Ia memilki pengalaman panjang sebagai negosiator utama dalam sengketa kedaulatan antara Palestina dan Israel. Selain itu ia juga pernah menjadi juru bicara untuk Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas, Presiden Palestina sekarang.

Terkait posisi di segketa Israel dan Palestina, Saab Erekat dikenal vokal mendukung solusi dua negara (two state solution). Ia memiliki visi di mana Palestina dan Israel memiliki wilayah kedaulatannya masing masing tanpa harus saling mencaplok. Menurutnya, solusi tersebut lebih sustainable, menimbang demografi, geografi, dan sejarah kedua negara.

Reaksi seorang perempuan Palestina di depan seorang anggota polisi perbatasan Israel ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudangnya, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma

Ketika generasi muda mulai menyuarakan solusi satu negara (one state solution), Saab Erekat menolak keras hal itu. Solusi itu tidak akan pernah bekerja di matanya. Sebab, kata ia, demografi Israel dan Palestina berbeda dan itu bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Menurutnya, two state solution tetap jalan yang terbaik walau mungkin akan makan waktu untuk diwujudkan.

"Jika tidak tahun ini, maka lima tahun lagi, 10 tahun lagi, atau 50 tahun lagi. Hal yang disayangkan, semakin lama solusi itu diwujudkan, maka akan semakin banyak korban, kekerasan, dan ekstrimisme. Solusi dua negari bisa diwujudkan," ujar Saab Erekat yakin pada 2019 lalu.

Ketika ia meninggal, konflik Israel dan Palestina mencapai titik baru. Posisi Israel makin kuat berkat normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab seperti Bahrain dan UEA. Hal itu mengurangi jumlah dukungan untuk agenda Palestina merdeka.

Untuk menghormati jasa-jasa Saab Erekat dan berduka untuknya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan tiga hari ke depan sebagai masa berduk. Ia juga menyebut Saab Sereka sebagai pejuang hebat dan kematiannya adalah kehilangan besar untuk Palestina.

"Kami sungguh bersedih atas meninggalnya ia, apalagi di momen-momen sulit seperi yang dihadapi Palestina saat ini," ujar Mahmoud Abbas.

Ucapan duka juga datang dari Israel. Mantan Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, menyebut meninggalnya Saab Erekat sebagai kehilangan besar untuk Palestina. Ia berkata, Saab Erekat menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menolong Palestina.

"Mencapai damai adalah takdirnya menurut Erekat. Ketika sakit, dia mengirim pesan ke saya bahwa ia belum selesai menyelesaikan tugas yang menjadi takdirnya," ujar Tzipi Livni mengakhiri.

ISTMAN MP | REUTERS

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-palestinians-ereka/plos-saeb-erekat-dies-after-contracting-covid-19-idUKKBN27Q1AN

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

55 menit lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

16 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

17 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

21 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

23 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

23 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya