Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Senin, 9 November 2020 14:00 WIB

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai pimpinan Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Dalam penghitungan suara di halaman Facebook resminya, Partai NLD mengatakan telah memenangkan 15 dari 315 kursi yang diperebutkan di majelis rendah beranggotakan 425 orang.

"Kami yakin kami akan menang, sejauh kami dapat membentuk pemerintahan," kata juru bicara NLD Myo Nyun, seperti dikutip dari Reuters, 9 November 2020.

Pihak berwenang Myanmar akan merilis hasil pemilihan lebih awal pada Senin ketika pemilu digelar di tengah kekhawatiran virus corona.

Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), masih populer di dalam negeri meski reputasi internasionalnya tercoreng di tengah tuduhan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya.

Advertising
Advertising

Komisi Pemilihan Umum Myanmar akan mengumumkan hasil resmi lebih awal pada Senin malam.

Pemilu Myanmar yang digelar pada Ahad juga memilih perwakilan untuk majelis tinggi dengan 161 kursi dari total 217 kursi.

Sementara militer, yang memerintah Myanmar selama hampir 50 tahun hingga mulai menarik diri dari politik sipil pada tahun 2011, mengontrol seperempat kursi di kedua majelis parlemen di bawah konstitusi yang dibuat. Aung San Suu Kyi dan sekutunya berupaya mengubah konstitusi tersebut.

Myanmar Times melaporkan ketua umum NLD Aung San Suu Kyi, 75 tahun, mengamankan kursinya di Kawhmu di Yangon untuk mewakili Pyithu Hluttaw (majelis rendah Myanmar). Suu Kyi pertama kali maju dalam pemilu untuk majelis rendah pada 2012 dan menang di Kawhmu. Dia mempertahankan kursinya pada pemilu 2015.

NLD membutuhkan total 322 kursi untuk membentuk pemerintahan dan diperkirakan akan menang lagi tetapi dengan margin yang lebih kecil, karena partai-partai baru muncul dan partai-partai etnis minoritas mendapatkan dukungan di beberapa daerah.

Berbeda dengan euforia menjelang kemenangan telak NLD pada 2015, pemilu Myanmar kali ini dibayangi wabah Covid-19 yang melonjak, kesulitan ekonomi, dan konflik etnis yang meningkat.

Meskipun Myanmar mencatat rata-rata 1.100 kasus virus corona setiap hari dibandingkan dengan segelintir kasus pada awal Agustus, kekhawatiran virus tampaknya tidak mengurangi jumlah pemilih pada hari Minggu di mana ada 37 juta pemilih yang terdaftar.

Komisi Pemilihan Umum belum merilis data tentang jumlah pemilih tetapi di kota terbesar, Yangon, antrean panjang pemilih yang memakai masker dan pelindung wajah sudah muncul sejak subuh.

Tetapi lebih dari satu juta orang di seluruh negeri tidak dapat memilih setelah pemungutan suara dibatalkan karena pemberontakan.

Ratusan ribu Rohingya, minoritas Muslim yang terkurung di kamp-kamp dan desa-desa di Negara Bagian Rakhine Myanmar, sebagian besar tanpa kewarganegaraan, juga tidak dapat memberikan suara.

Partai Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, sebuah partai Rohingya, mengatakan mereka "sangat kecewa" karena hak rakyatnya untuk memilih telah dicabut.

KPU Myanmar mengatakan bahwa pemungutan suara di daerah yang terkena konflik harus dibatalkan demi alasan keamanan dan hanya warga negara yang berhak memilih.

Sebagian besar Rohingya tidak dianggap sebagai warga negara Myanmar tetapi dianggap sebagai pendatang dari negara tetangga Bangladesh, meskipun banyak warga Rohingya yang memiliki asal-usul keluarga hingga beberapa generasi yang tinggal di Myanmar.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan ada niat genosida dalam tindakan keras militer tahun 2017 yang memaksa 730.000 Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Myanmar menolak tuduhan genosida dan mengatakan pasukan keamanannya melakukan operasi yang sah untuk memberantas militan Rohingya.


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-election/myanmar-awaits-early-results-of-election-seen-giving-suu-kyi-a-new-term-idUSKBN27P09W

https://www.mmtimes.com/news/aung-san-su-kyi-retains-parliament-seat-yangon-township.html

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya