Joe Biden Jadi Presiden Amerika, Arab Saudi Bungkam

Senin, 9 November 2020 00:10 WIB

Raja Salman bin Abdulaziz hadir melalui tautan video KTT G20 yang digelar virtual tentang penyakit virus Corona (COVID-19), di Riyadh, Arab Saudi 26 Maret 2020. [Bandar Algaloud / Atas perkenan Kerajaan Saudi / Handout Kerajaan Saudi via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi belum berkomentar terkait kemenangan Joe Biden di Pemilu AS. Padahal, sudah sehari berlalu sejak Joe Biden diumumkan sebagai Presiden Amerika Terpilih ke-46. Uniknya, di saat Presiden Tanzania kembali terpilih, yang bersamaan dengan Pemilu AS, mereka mengucapkan selamat.

Apabila menilik ke belakang, wajar Arab Saudi memilih berhati-hati dalam berkomentar. Joe Biden, dalam kampanyenya, kerap berkata bahwa ia akan mengkaji kembali hubungan Amerika Arab Saudi. Salah satu alasannya, kasus pembunuhan Jamal Khashoggi yang diduga kuat melibatkan keluarga Kerajaan Arab Saudi. Selain itu, soal kasus-kasus HAM terkait Arab Saudi.

"Para pemimpin Arab Saudi khawatir Pemerintahan Biden akan menimbang kembali hubungan dengan Arab Saudi, termasuk kerjasama pertahanan yang pada akhirnya bisa mengakhiri konflik di Yemen," ujar pakar dari lembaga think tank Inggris, Chatham House, dikutip dari Reuters, Ahad, 8 November 2020.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berfoto dengan sejumlah pemimpin negara-negara teluk seperti Raja Salman dari Arab Saudi dan Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani. Reuters

Selama ini, Arab Saudi memang lebih dekat ke Donald Trump. Sebagai contoh, Arab Saudi tidak memberikan "perlawanan" berarti ketika Donald Trump menjadi broker dalam normalisasi negara teluk Arab dengan Israel. Arab Saudi hanya berkomentar jangan sampai normalisasi tersebut menganggu penyelesaian sengketa Palestina-Israel.

Contoh lain, Arab Saudi juga mendukung penuh langkah Amerika memberikan tekanan terhadap Iran. Sebagaimana diketahui, Iran adalah musuh bersama Arab Saudi dan Amerika. Oktober lalu, ketika sanksi embargo perdagangan senjata Iran diakhiri, Amerika menolak hal itu dan mendorong perpanjangan sanksi dari PBB. PBB menolak.

Di sisi perdagangan, Arab Saudi juga salah satu rekan dagang penting. Arab Saudi, di satu sisi, adalah eksportir minyak besar ke Amerika. Amerika, di sisi lain, adalah pedagag persenjataan utama ke Arab Saudi. Dengan kalahnya Donald Trump, semua kerjasama itu bisa buyar atau minimal dikaji ulang.

Seorang warga Arab Saudi, Abu Zaid, mengatakan bahwa warga pun waspada dengan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika. Mereka khawatir Amerika tak akan lagi membantu Arab Saudi melawan Iran. "Saya jujur tidak senang Joe Biden menang. Namun, saya harap, dia belajar dari kesalahan Obama bahwa Iran adalah musuh kita semua," ujar Zaid.

Seorang pejabat di Kerajaan Arab Saudi, yang enggan disebutkan namanya, mengakui kekhawatiran-kekhawatiran tersebut. Walau begitu, ia optimistis hubungan Amerika dan Arab Saudi tidak akan terlalu berubah banyak. Sebab, kedua negara sudah lama bekerjasama dan hal itu lebih dalam dibanding yang terlihat.

Ekspresi Joe Biden saat menemui pendukungnya usai menyaksikan hasil Pemilu AS yang diumumkan media, di Wilmington, Delaware, AS, 7 November 2020. Politikus Partai Demokrat, Joe Biden, akhirnya dinyatakan sebagai pemenang Pemilu AS 2020. Dengan kemenangan tersebut, ia akan menjadi presiden ke-46 AS. Andrew Harnik/Pool via REUTERS

"Hubungan Amerika-Arab Saudi sungguh dalam, strategis, dan berkelanjutan sehingga tidak mudah berubah hanya karena pergantian kepemimpinan," ujar pejabat itu.

Di saat Arab Saudi bungkam, Iran bersuara. Presiden Iran, Hassan Rouhani, berharap Joe Biden belajar banyak dari kasus Donald Trump dan mulai memperbaiki hubungan Amerika-Iran. Ia mengklaim ada banyak kebijakan Donald Trump yang berdampak buruk ke Iran mulai dari penarikan diri dari kesepakatan nuklir dan pembunuhan Jenderal Qaseem Soleimani.

"Kebijakan-kebijakan Donald Trump yang merusak akhirnya mendapat perlawanan dari warga Amerika. Pemerintahan Amerika selanjutnya harus melihatnya sebagai kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Iran ingin interaksi yang konstruktif," ujar Hassan Rouhani.

Berbeda dengan sikap Arab Saudi maupun Iran, jurnalis di Timur Tengah lebih pesimistis. Menurut mereka, Joe Biden tidak akan membuat banyak perubahan baik ke Arab Saudi maupun Iran. Hal itu, salah satunya, karena Joe Biden lebih perhitungan dibanding Donald Trump.

"Jangan lupa, Joe Biden adalah Wapres Amerika di masa pemerintahan Barack Obama, ketika perang di Yemen dimulai," ujar jurnalis Yemen, Ibrahim Matraz.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-saudi/saudi-arabia-holds-its-breath-after-biden-win-idUSKBN27O0FX?il=0

https://www.reuters.com/article/uk-usa-election-middleeast/arabs-doubt-biden-will-herald-change-in-the-middle-east-idUSKBN27N0Z7

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

5 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

6 jam lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

15 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

2 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya