Dunia dalam Sepekan: Klarifikasi Emmanuel Macron, Gempa Turki, Hingga Pilpres AS

Sabtu, 7 November 2020 15:00 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump seusai berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Washington, AS, 5 November 2020. Penghitungan suara masih berjalan di negara bagian Nevada, Pennsylvania, Georgia, Alaska dan North Carolina. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peristiwa utama dari Emmanuel Macron hingga Pilpres AS terangkum dalam sepekan. Berikut ringkasan peristiwa-peristiwa dunia yang mengisi tajuk utama kanal internasional Tempo.co seminggu terakhir.

Klarifikasi Emmanuel Macron terkait Kartun Nabi Muhammad

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara kepada petugas polisi selama kunjungan mengenai penguatan kontrol perbatasan di perbatasan antara Spanyol dan Prancis, di Le Perthus, Prancis, 5 November 2020. [Guillaume Horcajuelo / Pool via REUTERS]

Dalam wawancara dengan televisi Al Jazeera pada 31 Oktober 2020, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelaskan tentang salah persepsi ucapan dirinya dengan kebebasan berpendapat dan Kartun Nabi Muhammad.

Macron mengatakan dia menghormati umat Islam yang terkejut dengan gambar kartun Nabi Muhammad, tetapi sebagai kepala negara dia juga harus membela hak-hak menulis, berfikir, dan menggambar.

Macron menekankan, itu bukan berarti dia atau pemerintahannya mendukung kartun-kartun yang dinilai umat Islam menghujat atau jadi menggambarkan Prancis anti-Muslim. Artikel lengkap tentang klarifikasi Emmanuel Macron bisa dibaca di sini.

Teror di Austria

Advertising
Advertising

Petugas kepolisian memeriksa seorang pria setelah terjadinya penembakan serentak di enam lokasi berbeda di Vienna, Austria, 2 November 2020. Kepolisian Wina di Twitter menyebut, satu pelaku penembakan ditembak mati. REUTERS/Lisi Niesner

Serangkaian teror penembakan terjadi di enam titik berbeda terjadi di Wina, ibu kota Austria, pada 2 November 2020.

Setidaknya empat orang dilaporkan tewas dan lebih dari 22 orang luka-luka. Salah satu korban luka adalah aparat kepolisian.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengungkap pihaknya bukan hanya akan memerangi terorisme, tetapi juga ideologi dibelakangnya, dalam sebuah pernyataan setelah insiden terjadi.

Kurz mengkonfirmasi pelaku penembakan bernama Fejzulai Kujtim, seorang pria yang lahir di Austria dengan latar belakang keluarganya berasal dari Macedonia Utara.

Austria sampai Selasa kemarin, 3 November 2020, sudah menahan 14 orang usia 18-28 tahun, yang diduga punya hubungan dengan serangan penembakan di Wina. Artikel lengkap tentang teror di Wina bisa dibaca di sini.

Ashin Wirathu Menyerahkan Diri

Ashin Wirathu, biksu. Sumber: Voice of America/reuters

Ashin Wirathu, biksu garis keras terkenal di Myanmar, menyerahkan diri ke kepolisian pada 2 November sepekan sebelum pemilu Myanmar. Sudah setahun terakhir dia diburu karena komentarnya yang dianggap menghina konselor negara Aung San Suu Kyi.

Sebelum menyerahkan diri ke kantor kepolisian Yangon, Wirathu menyerukan kepada rekan sesama biksu di penjuru Myanmar agar berpartisipasi dalam pemilu.

Wirathu dan pada pendukungnya sebelumnya sudah berhasil melobi undang-undang yang mempersulit pernikahan beda agama, namun dia belum berhasil mendukung Partai Serikat Soliaritas dan Pengembangan dalam pemilu 2015, di mana ketika itu pemilu dimenangkan oleh Partai Aung San Suu Kyi. Artikel lengkap tentang penyerahan diri Ashin Wirathu bisa dibaca di sini.

Pencarian Korban Gempa Turki Dihentikan

Petugas menyelamatkan seorang gadis berusia 4 tahun, Ayda Gezgin, keluar dari gedung yang runtuh setelah gempa bumi di kota pelabuhan Aegean di Izmir, Turki 3 November 2020. Turkey's Disaster and Emergency Management Presidency (AFAD)/Handout via REUTERS

Tim evakuasi gempa Turki memutuskan menghentikan pencarian korban gempa di Provinsi Izmir pada 4 November. Jumlah korban meninggal gempa Turki mencapai 116 orang.

Gempa Turki persisnya terjadi pada Jumat, 30 November 2020, di wilayah barat Kota Izmir, Turki dan sebuah pulau di Yunani. Gempa itu adalah bencana paling mematikan di Turki setelah hampir satu dekade.

Jumlah korban luka-luka di Izmir tercatat 1.035 orang dan 137 dari jumlah tersebut masih di rawat. Otoritas Manajemen Bencana dan Layanan Darurat Turki (AFAD) mengatakan telah melakukan upaya pencarian dan penyelamatan di 17 gedung runtuh atau ambruk. Berita selengkapnya tentang gempa Turki bisa dilihat di sini.

Turki pernah diguncang gempa dahsyat dan mematikan pada 1999 di wilayah utara, yang menyebabkan jumlah korban tewas mencapai 18 ribu orang.

Pilpres AS

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder

Pilpres AS digelar pada 3 November 2020 dan menjadi salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah Amerika Serikat.

Calon presiden petahana dari Partai Republik, Donald Trump, melawan calon presiden dari Demokrat, Joe Biden. Sementara Kamala Harris menjadi calon wakil presiden Joe Biden dan Mike Pence masih menemani Donald Trump untuk calon wakil.

Karena sistem pemilihan presiden Amerika Serikat yang tidak langsung, perolehan suara diraih berdasarkan Electoral College atau suara elektorat pada setiap negara bagian, dan tiap negara bagian memiliki jatah suara elektorat yang berbeda sesuai dengan perwakilannya di Kongres. Untuk mengetahui lebih rinci bagaimana persaingan ketat Joe Biden dan Donald Trump dalam pilpres AS bisa dilihat di sini.

Menurut pantauan Reuters/Edison Research pada 7 November 2020 pukul 12:37 AM, Joe Biden unggul 253 suara elektorat dari Donald Trump yang mendapat 214, di mana kandidat membutuhkan 270 suara elektorat untuk menang pilpres AS.

Berita terkait

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

7 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

20 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

28 hari lalu

Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

Rumania dan Bulgaria mulai Minggu 31 Maret 2024 bergabung dengan sebagian Wilayah Schengen pada jalur laut dan udara, tetapi tidak jalur darat

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

34 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya

KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

34 hari lalu

KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

45 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya

Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan

57 hari lalu

Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan

Sederet pimpinan dunia kecam keras aksi Israel yang menembaki warga sipil Gaza Palestina. Ada yang menunda pembelian senjata hingga menyebut Israel sebagai Nazi kedua.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Dijatuhi Denda US$355 Juta dalam Kasus Penipuan Bisnis di New York

17 Februari 2024

Donald Trump Dijatuhi Denda US$355 Juta dalam Kasus Penipuan Bisnis di New York

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dan organisasi bisnisnya diperintahkan untuk membayar denda sebesar US$355 juta

Baca Selengkapnya