Marak Aksi Teror, Emmanuel Macron Desak Eropa Perketat Perbatasan

Jumat, 6 November 2020 13:00 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara kepada petugas polisi selama kunjungan mengenai penguatan kontrol perbatasan di perbatasan antara Spanyol dan Prancis, di Le Perthus, Prancis, 5 November 2020. [Guillaume Horcajuelo / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis mengatakan Eropa harus memperketat kembali wilayah perbatasan terbuka Schengen, termasuk perlindungan yang lebih kuat dari perbatasan eksternal zona tersebut setelah serentetan serangan teror yang terjadi di Prancis dan Austria.

Kontrol yang lebih ketat diperlukan untuk mengekang imigrasi klandestin, kata Macron, dikutip dari Reuters, 6 November 2020. Menurut Macron geng kriminal yang secara ilegal memperdagangkan migran ke Eropa sering dikaitkan dengan jaringan teror.

"Saya mendukung perombakan mendalam Schengen untuk memikirkan kembali organisasinya dan untuk memperkuat keamanan perbatasan bersama kami dengan pasukan perbatasan yang tepat," kata Macron dalam kunjungan ke perbatasan Prancis-Spanyol.

Macron akan menyampaikan proposal kepada mitra Uni Eropa selama KTT Uni Eropa pada Desember.

Prancis akan menggalang dukungan dan berharap Jerman ikut memasukkan namanya ke dalam rencana itu, kata seorang pejabat pemerintah, mengutip Belanda dan Austria sebagai sekutu lain yang mungkin akan bergabung bersama Prancis.

Advertising
Advertising

Proposal yang akan diajukan Macron ke negara-negara UE akan didasarkan pada prinsip-prinsip yang dia tetapkan dalam sebuah surat kepada warga menjelang pemilihan Eropa tahun lalu, kata seorang menteri junior Prancis, dikutip dari France24.

Dalam surat itu, Macron menulis bahwa Eropa membutuhkan pasukan perbatasan bersama dan satu kantor suaka, kewajiban kontrol perbatasan yang ketat dan untuk setiap negara anggota untuk memasok intelijen di bawah otoritas Dewan Eropa untuk Keamanan Dalam Negeri.

Hampir 628.000 warga non-UE ditemukan secara ilegal berada di blok itu pada 2019, naik 10% dari tahun sebelumnya, menurut data Eurostat. Lebih dari 717.000 warga non-UE ditolak masuk, jumlah tertinggi yang pernah dicatat.

Kepala polisi perbatasan Prancis mengatakan kepada Macron bahwa telah terjadi lonjakan dalam upaya penyeberangan perbatasan Prancis-Spanyol sejak dibuka kembali pada bulan Juni menyusul pencabutan lockdown Covid-19. Banyak yang datang dari Aljazair dan Maroko, kata kepolisian perbatasan.

Eropa mengalami dua serangan teror dalam sepekan terakhir yang melibatkan penyerang yang bergerak bebas di antara negara-negara anggota Schengen.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi lokasi penikaman di Gereja Notre Dame, Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Sebagaimana diketahui, dalam dua pekan terakhir, total sudah dua kali Prancis berhadapan dengan kasus terorisme. Sebelum kasus di Nice, kasus serupa terjadi pada 16 Oktober lalu di Paris. REUTERS/Eric Gaillard/Pool

Pada 29 Oktober, seorang pria Tunisia membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis. Brahim Aouissaoui tiba di pulau Lampedusa, Italia, yang terletak di Afrika Utara, lima minggu sebelumnya. Setelah sampai di daratan utama Eropa, Aouissaoui melakukan perjalanan ke Prancis dengan kereta api beberapa jam sebelum melancarkan serangannya.

Seorang teroris lain menewaskan empat orang di Wina pada Senin melakukan perjalanan ke negara tetangga Slovakia pada Juli dalam upaya untuk membeli amunisi, kata pejabat Austria.

Macron mengatakan serangan baru-baru ini merupakan peringatan bagi Eropa bahwa risiko teroris ada di mana-mana.

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio minggu ini juga mendesak Eropa untuk meningkatkan pertahanannya terhadap terorisme dan sekali lagi menekankan perlunya perubahan undang-undang imigrasi Uni Eropa.

"Siapapun dapat memasuki negara anggota dan melintasi Eropa. Risikonya terlalu tinggi, kerentanan Eropa terlalu besar," kata Luigi Di Maio kepada surat kabar Corriere Della Sera pada Rabu.

Prancis tidak ingin membatasi kebebasan bergerak, kata pejabat pemerintah itu. Sebaliknya, proposalnya akan didasarkan pada seruan Macron tahun lalu untuk pasukan perbatasan UE yang lebih kuat serta kewajiban negara-negara anggota untuk memasok intelijen tentang orang-orang yang bergerak melintasi perbatasan Eropa.

Presiden Prancis juga ingin UE memiliki satu kebijakan suaka untuk mengakhiri perselisihan yang telah melumpuhkan pembuatan kebijakan selama krisis migran selama bertahun-tahun.

Macron mengatakan Prancis akan menggandakan jumlah polisi yang menjaga perbatasannya.

"Kita perlu memperkuat perjuangan kita melawan imigrasi ilegal dan pedagang yang, semakin sering, memiliki kaitan dengan terorisme," ujar Macron.

Zona Schengen terdiri dari 22 dari 27 negara anggota Uni Eropa, serta Islandia, Norwegia, Swiss, dan Lichtenstein.


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-france-borders-macron/europe-must-strengthen-its-borders-after-attacks-says-macron-idUKKBN27L1YE

https://www.france24.com/en/france/20201105-macron-urges-europe-to-strengthen-border-controls-after-terror-attacks

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

7 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya