Apa yang Terjadi Jika Donald Trump dan Joe Biden Imbang 269-269?

Kamis, 5 November 2020 07:00 WIB

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan pemilu AS antara Donald Trump dan Joe Biden adalah salah satu pemilihan paling berpengaruh dan ketat dalam sejarah pemilu Amerika Serikat.

Keduanya membutuhkan 270 suara elektorat untuk menuju Gedung Putih. Namun, meski potensi imbang 269-269 antara Trump dan Biden tidak mungkin, perlu diketahui apa yang dilakukan jika skenario imbang itu benar-benar terjadi.

Jika tidak ada calon presiden yang mendapat 270 suara dari Electoral College, konstitusi mewajibkan DPR memilih presiden, menurut The Sun, 4 November 2020. Senat kemudian akan memilih wakil presiden.

Meski Demokrat diprediksi memimpin Dewan Perwakilan Rakyat, bukan berarti Joe Biden otomatis menang. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat siap untuk menghadapi kemungkinan imbang.

"Tapi jangan khawatir tentang itu sekarang. Apa yang kami ingin siapkan adalah pemungutan suara besar besok untuk menghilangkan pemikiran apa pun selain itu, pada 20 Januari, Joe Biden akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat, bahwa kami akan memiliki Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat yang dipimpin Demokrat," kata Pelosi kepada NPR sebelum 3 November.

Advertising
Advertising

Kasus imbang ini pernah terjadi ketika Thomas Jefferson akhirnya menang dari Aaron Burr pada tahun 1800. Hasil pemilu antara Jefferson dan Burr berakhir imbang 73-73 sebelum DPR memberikan kemenangan kepada Jefferson.

"Jika tidak ada calon yang memperoleh mayoritas dari 538 suara elektorat, pemilihan Presiden diputuskan di DPR, dengan masing-masing delegasi negara bagian memiliki satu suara. Mayoritas negara bagian (26) dibutuhkan untuk menang. Senator akan memilih Wakil Presiden, dengan setiap Senator memiliki hak suara. Mayoritas Senator (51) dibutuhkan untuk menang," kata situs web 270towin yang memantau pemilu AS.

Delegasi DPR AS negara bagian dapat memberikan suara mereka untuk presiden dari antara tiga kandidat yang menerima suara elektorat terbanyak, sementara Senator dibatasi pada dua kandidat teratas dalam pemungutan suara mereka untuk Wakil Presiden.

Namun, penting untuk dicatat bahwa imbang pada malam pemilihan tidak berarti bahwa hasilnya imbang. Para delegasi elektorat (Electors) bertemu pada 14 Desember 2020 untuk memberikan suara mereka. Hanya sekitar setengah negara bagian yang memiliki undang-undang yang mewajibkan delegasi elektorat mereka untuk memilih pemenang suara terbanyak. Ada kemungkinan seorang delegasi elektorat dapat memberikan suaranya untuk orang lain.

Dalam skenario 269-269, selama suara yang berubah haluan itu bukan untuk kandidat utama lainnya dalam pemilihan, ini tidak akan menjadi masalah. Kedua kandidat masih akan kekurangan 270 yang disyaratkan. Namun, bayangkan skenario di mana seorang delegasi elektorat di satu negara bagian mengalihkan suara mereka ke kandidat lain jika imbang, maka suara akan menjadi 270 banding 268.

Kemungkinan besar, pemilihan imbang masih tetap belum jelas setelah para delegasi elektorat memberikan suara. Kongres bertemu dalam sesi gabungan pada 6 Januari 2021 untuk menghitung suara elektorat. Jika tidak ada kandidat yang mencapai 270 suara elektorat atau Electoral College, maka DPR dan Senat masing-masing akan mengambil alih dan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Kongres ke-117 yang baru terpilih akan dilantik pada 3 Januari 2021. Kongres baru itulah yang akan mengambil tanggung jawab memilih presiden dan wakil presiden jika ada skenario imbang di pemilu AS.

Sumber:

https://www.thesun.co.uk/news/2146556/us-election-2020-candidate-electoral-tie-269/

https://www.270towin.com/content/electoral-college-ties/

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

7 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

9 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

10 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

10 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

10 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya