Penjudi di Inggris Bertaruh Rp 18 Miliar untuk Kemenangan Joe Biden

Rabu, 4 November 2020 08:00 WIB

Joe Biden saat berkampanye secara drive-in di Heinz Field in Pittsburgh, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang penjudi di Inggris bertaruh dengan nilai besar pada calon presiden partai Demokrat, Joe Biden, untuk memenangkan pemilu AS 2020.

Seseorang telah bertaruh 1 juta poundsterling, atau Rp 18,9 miliar, pada Joe Biden untuk menjadi presiden berikutnya di Betfair Exchange, bursa taruhan online terbesar di dunia, dikutip dari CNN, 3 November 2020. Taruhan tunggal ini memecahkan rekor tertinggi untuk taruhan politik di bursa judi.

Penjudi AS tidak diizinkan untuk ikut taruhan resmi pada pemilu AS, meski taruhan olahraga legal semakin meluas di sebagian besar negara bagian berkat putusan Mahkamah Agung tahun 2018. Tetapi taruhan pada pemilu AS di pasar taruhan resmi Inggris melonjak, membuat pemungutan suara AS menjadi acara yang paling dipertaruhkan dalam sejarah.

Identitas petaruh, yang memasang taruhan pada 29 Oktober, tidak diketahui. Mereka akan memenangkan keuntungan 540.000 poundsterling (Rp 10,2 miliar) selain mendapatkan kembali uang taruhan asli 1 juta poundsterling.

"Taruhan (1 juta poundsterling) adalah taruhan politik terbesar sepanjang masa di Betfair Exchange dan total pengembalian 1.540.000 poundsterling jika Biden memenangkan kunci ke Gedung Putih," kata Juru Bicara Betfair Sam Rosbottom dalam situs web Betfair.

Advertising
Advertising

Para analis judi menempatkan peluang Biden untuk menang di 65%, dan peluang Trump di 35%.

Taruhan 1 juta poundsterling terikat untuk taruhan terbesar ketiga dalam sejarah Betfair, di belakang taruhan 1,1 juta poundsterling (Rp 20,8 miliar) pada pemain tenis Rafael Nadal di Prancis Open 2010, dan taruhan sedikit lebih dari 1 juta poundsterling pada Floyd Mayweather Jr dalam pertandingannya tahun 2017 melawan Conor McGregor.

Taruhan itu akan membuat Joe Biden masuk dalam 10 taruhan terbesar dalam sejarah Betfair.

Petaruh uang besar biasanya bertaruh pada yang difavoritkan, kata Pete Watt, manajer hubungan masyarakat OddsChecker AS, yang memberikan saran dan informasi kepada penjudi. Dan mereka biasanya mengambil waktu yang sangat dekat dengan acara yang berlangsung, katanya.

Hingga Senin pagi total taruhan yang mengalir ke Betfair sebesar 274 juta poundsterling (Rp 4,6 triliun). Karena Betfair akan memungkinkan petaruh untuk terus bertaruh sampai pemenang diumumkan, kemungkinan akan lebih banyak taruhan yang masuk sampai saat penghitungan suara berlangsung. Betfair memperkirakan total taruhan pemilihan presiden AS di bursa akan melebihi 400 juta poundsterling (Rp 7,5 triliun), atau dua kali lipat dari yang dipertaruhkan pada tahun 2016.

Taruhan yang menang adalah siapa yang menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya, bukan siapa yang memenangkan suara terbanyak di pilpres AS.


Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/11/02/business/us-presidential-election-million-pound-bet/index.html

https://betting.betfair.com/politics/us-politics/us-election-latest-odds-punter-bets-1m-on-biden-to-beat-trump-021120-204.html

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

4 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

8 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

10 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

11 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

11 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

11 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

14 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya