Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Selasa, 3 November 2020 15:15 WIB

Presiden Donald Trump saat berkampanye Avoca, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta demokrasi di Negeri Abang Sam dimulai. Pada 3 November waktu setempat, jutaan masyarakat Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam pemilu Amerika 2020 untuk menentukan pemimpin mereka empat tahun ke depan.

Apa dampak hasil pemilu Amerika ke Indonesia jika Presiden Donald Trump kembali memenangkan pemilu atau bagaimana jika Joe Biden yang ternyata menang? Apa harapan Indonesia di bawah pemerintahan Amerika yang baru nanti, dengan kebijakan luar negerinya yang baru pula?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah belum mau berkomentar saat dihubungi Tempo, Selasa pagi 3 November 2020 WIB

“Kita tunggu hasil pemilunya dulu,” kata Faizasyah.

Joe Biden saat berkampanye secara drive-in di Heinz Field in Pittsburgh, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Kevin Lamarque

Advertising
Advertising

Sedangkan Suzie S Sudarman dosen di Jurusan llmu Hubungan Internasional FISIP dan Ketua Pusat Studi Amerika Universitas Indonesia berpandangan siapapun yang memenangkan pemilu Amerika 2020, apakah itu Trump atau Biden, Indonesia juga akan ikut diuntungkan sejauh Presiden RI Joko Widodo tidak ‘ditinju’ oleh orang-orang disekitarnya.

“Biden menang kita untung, Trump menang juga kita untung. Tergantung (kondisi) dalam negeri kita. Kalau dalam negeri Pak Jowoki ‘di tinju’ oleh orang disekitarnya, itu tidak pantas. Orang lain jadi lihat ini krisis yang bisa mereka intervensi,” kata Suzie kepada Tempo.

Menurutnya secara umum, dalam hukum hubungan internasional apapun yang terjadi dalam sebuah Negara Adidaya tergantung pada negara penerima kebijakannya. Dengan begitu, apakah Indonesia bisa solid bersatu atau menunjukkan terpecah, maka ini bisa dimanfaatkan oleh mereka (Negara Adidaya).

Ketua Pusat Studi Amerika Universitas Indonesia, Suzie Sudarman. Wikipedia.org

Dalam hubungan internasional, bisa dikatakan tidak ada belas kasihan. Negara yang langka Sumber Daya Alamnya (SDA) dan sumber lainnya, akan mempredatori negara yang punya SDA (resources).

“Kalo kita menunjukkan perpecahan, mereka (Negara Adidaya) bisa mengakali perpecahan itu untuk menguntungkan mereka. (Maka), struktur domestik harus tangguh, yang terdiri dari koalisi-koalisi yang membela pemerintahan. Kalau suatu negara tidak didukung, nanti negara besar bisa memanfaatkannya,” kata Suzie.

Suzie pun menilai, bila Presiden Trump memenangkan pemilu dan ada perusahaan Amerika beroperasi di sekitar Laut Natuna, maka bila ada penyerangan dari Cina, kapal perang Amerika Serikat bakal datang. Itu artinya, Indonesia bisa menumpang keamanan mengingat Indonesia belum cukup kuat menghadapi Cina. Soal kondisi di Laut Natuna ini sempat disinggung Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo saat berkunjung ke Jakarta pekan lalu.

“Resiprositas, dalam hidup tidak ada semua yang gratis,” kata Suzie.

Sedangkan jika Biden memenangkan pemilu Amerika, dia mungkin bakal memberlakukan pajak tinggi pada perusahaan-perusahaan sehingga mendorong banyak perusahaan lari ke luar negeri. Indonesia sendiri sudah siap untuk membuat investor merasa aman menanamkan investasi di Indonesia.

Akan tetapi, jika kondisi di dalam negeri terjadi pelanggaran HAM, termasuk pada kelompok minoritas, bukan tidak mungkin Indonesia bisa kena sanksi kebebasan berpendapat atau penistaan agama dari Amerika jika dipimpin Biden.

Biden adalah calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat dan Suzie menilai pemerintahan Partai Domokrat modelnya kompromi atau tidak mengancam-ancam. Dengan begitu, Biden jika menang sebagai Presiden, mungkin akan meminta konsesi ke Cina agar jangan sampai Amerika dirugikan.

Biden akan mempertahankan sikap kritisnya pada Cina, tetapi dia tidak akan berperang dengan Cina.

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

3 hari lalu

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

3 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya