Keluarga Sebut Tersangka Teror di Nice Tak Pernah Tunjukkan Sikap Ekstrim

Jumat, 30 Oktober 2020 19:23 WIB

Spesialis forensik memeriksa area terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Serangan itu terjadi hanya beberapa pekan setelah pemenggalan Samuel Paty, seorang guru sejarah di pinggiran kota Paris. REUTERS/Eric Gaillard

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dari tersangka aksi terorisme di Nice, Brahim Aouissaoui, tidak percaya ia benar-benar membunuh orang. Menurut mereka, Brahim Aouissaoui tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ekstrimisme ataupun mengikuti paham radikal.

"Saudaraku adalah pria yang ramah dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ekstrimisme. Dia menghormati semua orang walaupun berbeda-beda dan itu sudah sejak ia kecil," ujar kakak dari Brahim Aouissaoui, Yassin, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 30 Oktober 2020.

Diberitakan sebelumnya, Brahim Aouissaoui melakukan aksinya pada Kamis kemarin di gereja Notre-Dame Basilica, Nice, Prancis. Ia disebut membunuh tiga orang dalam peristiwa tersebut yang salah satunya ia penggal kepalanya. Adapun Brahim Aouissaoui telah ditahan oleh Kepolisian setempat usai dilumpuhkan dengan tembakan pistol.

Menurut Kejaksaan Tindak Pidana Terorisme, Brahim Aouissaoui adalah pria asal Sfax, Tunisia. Ia tiba di Eropa pada 20 September lalu, masuk lewat kota Lampedusa di Italia. Adapun ia tiba di Nice pada Kamis pagi dengan menaiki kereta dan kemudian langsung bergegas menuju Notre-Dame Basilica.

Apa motif dari aksi Brahim Aouissaoui belum diketahui hingga sekarang. Melihat modus operasinya, diduga ia didorong motif yang sama pada insiden pemenggalan guru asal Paris, Samuel Paty. Samuel Paty dibunuh pada pertengahan Oktober lalu karena mengajarkan kebebasan berpendapat dengan karikatur Nabi Muhammad dari majalah satir Charlie Hebdo.

Keluarga Brahim Aouissaoui mengaku tak tahu kenapa ia pergi ke Nice. Kata mereka, tahu tahu saja Brahim Aouissaoui sudah tiba di Eropa ketika menelepon untuk mengabari kondisinya.

"Dia tidak pernah sekalipun bercerita soal rencananya meninggalkan Tunisia. Kami kaget ketika tahu-tahu ia sudah berada di Italia," ujar Yassin. Sebagai catatan, seorang pria berusia 47 tahun juga ditangkap karena diduga terlibat dalam aksi Brahim Aouissaoui.

Hal senada disampaikan oleh tetangga-tetangga Brahim Aouissaoui. Dikutip dari Reuters, mereka mengklaim Brahim Aouissaoui adalah pria yang ramah dan tidak bergabung dalam organisasi apapun sejauh yang mereka tahu.

Akibat aksi Brahim Aouissaoui, sekarang Prancis dalam posisi siaga. Mereka khawatir aksi Brahim Aouissaoui akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Apalagi, Prancis dalam kondisi tegang dengan komunitas Muslim akibat ucapan Presiden Emmanuel Macron soal krisis dan Islam radikal. Oleh karenanya, tentara diterjunkan di lokasi sensitif seperti tempat ibadah dan sekolah.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-france-security-nice-tunisia/suspected-nice-attackers-family-say-he-showed-no-signs-of-extremism-idUSKBN27F1OX?il=0


Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

9 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

5 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya