Indonesia Mengecam Pernyataan Presiden Prancis

Jumat, 30 Oktober 2020 19:00 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) didampingi Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin berbicara menyusul serangan penikaman di pinggiran kota Conflans-Sainte-Honorine Paris, Prancis, Jumat, 16 Oktober 2020. Korban tewas beberapa hari setelah mengajar tentang sekularisme dan kontroversi seputar penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo. Abdulmonam Eassa via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai tidak menghormati Islam dan komunitas umat muslim di seluruh dunia. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri RI menyebut pernyataan Macron telah menyerang lebih dari dua miliar umat Islam di seluruh dunia dan memicu perpecahan di kalangan umat beragama di dunia.

“Kebebasan berekspresi tidak seharusnya tidak dilakukan dengan cara menodai kehormatan, kesucian, nilai-nilai kesucian agama dan simbol (agama),” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI.

Sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia mendesak komunitas dunia agar menempatkan persatuan dan toleransi agama, khususnya di tengah-tengah wabah virus corona.

Pendukung dan aktivis Islami Oikya Jote, sebuah partai politik Islam, ambil bagian dalam protes yang menyerukan boikot produk Prancis dan mencela Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dhaka, Bangladesh, 28 Oktober 2020. Pernyataan Macron dikeluarkan setelah peristiwa pemenggalan terhadap seorang guru bernama Samuel Paty di Prancis. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Situs aljazeera.com mewartakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya pada 22 Oktober 2020 untuk menghormati mendiang Samuel Paty, 47 tahun, menyebut Paty sebagai pahlawan pendiam, yang telah menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada murid-murid di Prancis.

Advertising
Advertising

Pety adalah guru yang mengalami serangan teror pembunuhan setelah memperlihatkan pada murid-muridnya gambar karikatur Nabi Muhammad SAW dalam sebuah pelajaran tentang kebebasan berpendapat.

“Kami tidak akan melepaskan kartun-kartun,” kata Macron, dalam pidatonya di Universitas Sorbonne, yang dihadiri oleh keluarga Paty dan disiarkan televisi

Sebaliknya, Presiden Macron memberikan penghargaan sipil tertinggi kepada Paty, Legion of Honour. Dia mengatakan Paty telah dibunuh oleh para pengecut karena mewakili nilai-nilai sekuler dan demokrasi Republik Prancis.

“Dia dibunuh karena Islam menginginkan masa depan kami. Mereka tidak akan pernah memilikinya,” kata Macron.

Protes atas ucapan Macron itu terjadi di negara-negara seperti Turki, Bangladesh dan Arab Saudi. Pertikaian diplomatik bahkan telah terjadi antara Turki dan Prancis.

Seorang juru bicara Komisi Eropa telah meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan agar tidak memboikot barang-barang asal Prancis karena itu hanya akan membawa Turki semakin menjauh dari Uni Eropa. Presiden Erdogan sebelumnya mengatakan agar Presiden Macron dicek kesehatan mentalnya karena membela gambar karikatur Nabi Muhammad SAW, di mana sikap Macron ini dianggap sama dengan menghujat Islam.

Sedangkan di Kuwait dan Qatar, rak untuk memajang barang-barang asal Prancis tampak kosong. Serikat Konsumen Kuwait menyatakan hampir semua dari sekitar 69 toko menarik barang-barang buatan Prancis.

Sumber:

https://kemlu.go.id/portal/en/read/1834/siaran_pers/indonesia-mengecam-penistaan-agama-islam

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/29/timeline-how-muslim-anger-towards-france-flared

https://www.businessinsider.com/macron-international-backlash-boycott-of-french-goods-over-islam-comments-2020-10?r=US&IR=T

Berita terkait

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

41 hari lalu

Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

46 hari lalu

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat,konflik langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO berarti Perang Dunia III

Baca Selengkapnya

Hadiri KTT dan Bertemu Presiden Prancis, Puan Dorong Hubungan Bilateral

56 hari lalu

Hadiri KTT dan Bertemu Presiden Prancis, Puan Dorong Hubungan Bilateral

Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketua Parlemen Perempuan Dunia atau Women Speakers' Summit 2024 yang diselenggarakan di Elysee Palace, Paris, pada Kamis, 7 maret 2024.

Baca Selengkapnya

Macron Desak Sekutunya Tak Pengecut dalam Perang Lawan Rusia

58 hari lalu

Macron Desak Sekutunya Tak Pengecut dalam Perang Lawan Rusia

Macron mengatakan sekutu Prancis semestinya ikut mengambil bagian penting membela Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Baca Selengkapnya

Macron Isyaratkan Kemungkinan Kirim Pasukan ke Ukraina, Pemimpin Eropa Lain Tak Sepakat

28 Februari 2024

Macron Isyaratkan Kemungkinan Kirim Pasukan ke Ukraina, Pemimpin Eropa Lain Tak Sepakat

Jerman, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk kirim pasukan darat ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Invasi Rusia, Zelensky Teken Pakta Keamanan dengan Jerman dan Prancis

16 Februari 2024

Tiga Tahun Invasi Rusia, Zelensky Teken Pakta Keamanan dengan Jerman dan Prancis

Kunjungan Zelensky ke dua negara terbesar Uni Eropa ini terjadi saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun ketiga.

Baca Selengkapnya

Petani Prancis Demo Blokir Jalan, Kenangan Pahit Rompi Kuning Muncul Lagi

25 Januari 2024

Petani Prancis Demo Blokir Jalan, Kenangan Pahit Rompi Kuning Muncul Lagi

Ribuan petani memblokir jalan raya di seluruh Prancis dan mengosongkan isi beberapa truk yang membawa sayuran impor pada Kamis, 25 Januari 2024

Baca Selengkapnya

Profil Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis Termuda yang Mengaku Gay

12 Januari 2024

Profil Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis Termuda yang Mengaku Gay

Profil Gabriel Attal yang ditunjuk sebagai perdana menteri baru Prancis

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Gabriel Attal Perdana Menteri Prancis Baru Pilihan Emmanuel Macron

11 Januari 2024

5 Hal tentang Gabriel Attal Perdana Menteri Prancis Baru Pilihan Emmanuel Macron

Presiden Emmanuel Macron menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri Prancis

Baca Selengkapnya