CDC Sebut Warga Muda AS Cenderung Ogah Memakai Masker COVID-19

Rabu, 28 Oktober 2020 15:57 WIB

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

TEMPO.CO, Jakarta - Survei terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) menyampaikan bahwa penggunaan masker di AS meningkat seiring dengan memburuknya pandemi COVID-19. Namun, apabila peningkatan itu dibedah, terungkap bahwa kelompok usia 18-29 tahun cenderung ogah mengenakan masker.

Menurut data CDC yang diperoleh dari 2000 sample sepanjang April-Juni, angka penggunaan masker untuk kelompok usia 18-29 tahun meningkat dari 69,6 persen menjadi 86,1 persen. Kontras, penggunaan masker untuk kelompok usia 60 tahun ke atas meningkat dari 83,7 persen menjadi 92,4 persen. Dengan kata lain, orang tua cenderung lebih patuh dibanding yang muda.

"Temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya pesan yang jelas, tegas, dan ditujukan langsung kepada kelompok muda. Hal itu untuk mengubah perilaku mereka," ujar rekomendasi CDC, sebagaimana dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Rabu, 28 Oktober 2020.

Dalam analisisnya, CDC menduga perbedaan perilaku tersebut diakibatkan pesan bahwa orang tua cenderung lebih mudah tertular COVID-19. Padahal, kata CDC, warga muda pun juga mudah tertular COVID-19. Perbedaan antara kedua kelompok usia tersebut lebih kepada kemungkinan menderita komplikasi yang lebih parah.

CDC menyarankan warga muda Amerika untuk mulai menggunakan masker akan pandemi COVID-19 lebih terkendali ke depannya. Di sisi lain, juga untuk melindungi kelompok usia yang lebih tua karena berpotensi mengalami komplikasi akibat COVID-19.

"Kelompok usia yang lebih tua lebih khawatir terhadap pandemi COVID-19 karena potensi dampaknya terhadap kesehatan mereka," ujar laporan CDC.

Apa yang disarankan CDC kontras dengan apa yang dilakukan Presiden Amerika Donald Trump. Donald Trump cenderung lebih 'santai' dalam mengenakan masker, bahkan setelah sempat tertular COVID-19. Ketika pulang dari COVID-19, ia melepas masker di hadapan para pendukungnya, mengklaim dirinya kebal, dan mendorong masyarakat untuk tidak takut keluar dari rumah.

Per hari ini, Amerika tercatat memiliki 9 juta kasus COVID-19 atau satu juta lebih banyak dibanding India yang duduk di peringkat kedua. Jumlah korban meninggal di sana kurnag lebih 232 ribu, sementara jumlah pasien yang sembuh ada 5,8 juta orang.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/28/cdc_report

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

23 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

8 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya