PM Prayuth Chan-o-cha Sebut Demonstrasi Ilegal Perlu Dikontrol

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 Oktober 2020 10:25 WIB

Pendemo terlibat bentrokan dengan petugas polisi selama protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, Jumat, 16 Oktober 2020. Polisi Thailand menembakkan meriam air ke ribuan pengunjuk rasa pada hari Jumat dalam demonstrasi menentang pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha, mengatakan pemerintah perlu mengontrol kegiatan protes ilegal saat membuka sidang istimewa parlemen pada Senin kemarin.

Prayuth merupakan bekas pimpinan junta militer dan melakukan kudeta pada pertengahan 2014. Dia terpilih sebagai PM lewat pemilu 2019, yang dituding oposisi penuh rekayasa.

“Meskipun rakyat memiliki kebebasan untuk memprotes berdasarkan konstitusi, otoritas perlu mengontrol kegiatan protes ilegal,” kata Prayuth, yang meminta sidang istimewa parlemen pada Senin dan Selasa pekan ini, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 26 Oktober 2020.

Prayuth sedang menghadapi aksi protes berupa gelombang demonstrasi massal, yang telah berlangsung selama sekitar tiga bulan.

Massa demonstran, yang dimotori kelompok mahasiswa dan pemuda, mendesak Prayuth untuk mundur dari jabatannya sebagai PM. Mereka juga meminta konstitusi baru dan reformasi kerajaan.

Advertising
Advertising

“Kita tidak ingin melihat bentrokan atau kerusuhan terjadi di negara ini,” kata Prayuth sambil menuduh sejumlah demonstran melakukan tindakan tidak patut.

Prayuth mengakui adanya tiga tuntutan warga Thailand itu. Namun, sidang parlemen, yang dikuasai pendukung Prayuth, tidak memasukkannya ke dalam agenda pembahasan.

Namun, parlemen akan membahas insiden awal bulan ini saat sejumlah demonstran mengacungkan salam tiga jari ke arah rombongan kendaraan Ratu Suthida, yang sedang melintas.

Tindakan seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Thailand. Keluarga kerajaan sangat dihormati dan dilindungi oleh undang-undang anti-pencemaran nama baik. Mengkritik keluarga kerajaan juga dianggap tabu.

Sumber

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/thailand-pm-says-illegal-protests-must-be-controlled-parliament-13376142

Berita terkait

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

5 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya