Turki Perpanjang Masa Eksplorasi Kapal Oruc Reis, Yunani Mengecam

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 26 Oktober 2020 16:01 WIB

Kapal riset Turki Oruc Reis berlayar di Laut Mediterania dengan dikawal kapal perang. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki memperpanjang kegiatan survei seismik oleh kru kapal Oruc Reis di area Laut Mediterania hingga 4 November 2020.

Pemerintah Yunani mengecam langkah ini dan menyebutnya sebagai ilegal. Kedua negara berkonflik mengenai hak pengeboran gas di kawasan maritim itu.

Pemerintah Turki mengatakan tuduhan Yunani itu sebagai tidak berdasar seiring meningkatnya ketegangan antara kedua negara anggota NATO itu.

“Selain dua kapal lain, kapal Oruc Reis bakal beroperasi di sebelah selatan dari Pulau Rhodes, Yunani, hingga 4 November,” begitu pernyataan dari angkatan laut Turki, yang dirilis pada Sabtu, 24 Oktober 2020, dan dilansir Reuters pada Ahad, 25 Oktober 2020.

Pernyataan sebelumnya dari otoritas Turki menyatakan kapal Oruc Reis bakal melakukan survei terjadwal di kawasan maritim itu pada 27 Oktober 2020.

Advertising
Advertising

Kemenlu Yunani mengatakan akan mengajukan komplain terkait langkah Turki ini. Kemenlu menyatakan keputusan untuk memperpanjang masa survei sebagai tindakan ilegal.

Menurut Yunani langkah Turki itu bertentangan dengan upaya meredakan ketegangan di kawasan itu. Yunani menuding Turki melakukan destabilisasi kawasan itu.

“Yunani mengecam keras tindakan yang tidak bisa diterima ini, yang bergerak menjauh dari dialog yang konstruktif,” begitu pernyataan kemenlu Yunani.

Soal ini, kemenlu Turki mengatakan pernyataan Yunani sebagai tidak berdasar. Ini karena kapal survei Oruc Reis beroperasi di dalam wilayah landasan benua Turki.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-turkey-greece-ship/turkey-extends-east-med-survey-greece-calls-it-an-illegal-move-idUSKBN27A06W

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

12 jam lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

1 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

1 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

5 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

6 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

6 hari lalu

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

11 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

12 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

13 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya