Sebagian Besar Pasar Asia Mulai Bangkit

Reporter

Editor

Senin, 13 Oktober 2008 13:30 WIB

TEMPO Interaktif, Hongkong :Sebagian besar pasar saham Asia pulih setelah Senin pekan lalu melemah sebagai imbas dari krisis keuangan global. Indeks Hang Seng, Hong Kong yang Jumat (10/10) lalu anjlok 7 persen, Senin (13/10) ini meningkat sekitar 478,80 poin lebih atau 3,24 persen, di 15.275,67. Di Australia, indeks S & P/ASX200 naik 4,71 persen.

Kenaikan tersebut menyusul kabar rencana pemerintah untuk menjamin pinjaman bank dan deposito selama tiga tahun. Sebelumnya indeks bursa ini, pada Jumat telah merosot 8 persen lebih.

Sementara di Korea Selatan, indeks menguat yang 2,8 persen, dan di Singapura kenaikan indeks mencapai 2 persen. Namun, indeks di Shanghai dan Taiwan justeru melorot 3 persen lebih.

Kebangkitan pasar di berbagai belahan duna, mulai menunjukkan kebangkitan setelah pemimpin dari 15 negara zona-euro pada Minggu (12/10) kemarin bertemu guna menentukan langkah-langkah untuk mengatasi krisis.

Direncanakan, masing-masing pemerintah negara peserta pertemuan akan menjamin hutang bank hingga akhir 2009. Mereka juga akan membantu bank-bank tertentu yang dipilih dengan membeli saham. Dan satu hal lagi, mereka juga berjanji untuk menyelamatkan bank yang menghadapi kesulitan likuiditas dengan rekapitalisasi.

Di Amerika, investor tengah menunggukepastian apakah Departemen Keuangan AS akan membantu lembaga perbankan mereka. Menurut investor, kebijkan tersebut akan mampu menstabilkan volatilitas di lantai bursa Wall Street.

Advertising
Advertising

Tak kurang kalangan parlemen mendesak Presiden George W. Bush untuk melakukan tindak lanjut atas rencana bailout senilai US$ 700 miliar. Seperti diketahui Presiden Bush telah menandatangani Rancangan Undang-Undang bail out tersebut pada 3 Oktober lalu.

Seorang analis mengatakan, saat ini, investor masih sangat berhati-hati. Mereka masih khawatir terhadap kondisi ekonomi, penyusutan pendapatan perusahaan, hingga gejolak lebih lanjut. "Anda memiliki sebuah situasi yang memaksa menjual, dan saat ini pertimbangan yang paling banyak adalah optimisme tentang upaya politik," kata Benyamin Collett, Kepala Penjualan Dana Lindung Nilai Daiwa Securities SMBC Co, di Hong Kong.

Pada perdagangan di bursa Wall Street, indeks yang mengalami rebound adalah indeks utama maju. Inilah yang membuka sesi perdagangan pada hari Senin. Indeks Dow Jones industrials meningkat 235 poin atau 2,8 persen, sehingga berada di 8605.

Nasdaq 100 meningkat 38,5 future atau 3 persen ke posisi 1.321,00. Sementara itu, Standard and Poor's 500 future menguat 31,8, atau 3,5 persen, ke posisi 922,80.

Sebelumnya, dalam sesi perdagangan Jumat (10/10) di New York, rata-rata industri Dow Jones jatuh 128 atau 1,49 persen ke posisi 8.451,49 poin.

Di Indonesia, pada sesi perdagangan pagi Senin (13/10) ini indeks Bursa Efek Indonesia mengalami penguatan begitu perdagangan dibuka setelah sejak Rabu (8/10) dihentikan sementara. Optimisme investor mulai timbul setelah pemerintah melakukan langkah untuk membebaskan likuiditas, termasuk relaksasi peraturan pembelian kembalai (buyback) saham


AP / Arif Arianto

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

12 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

21 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

27 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

58 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya