TEMPO.CO - Kabinet Uni Emirat Arab meratifikasi kesepakatan hubungan diplomatik dengan Israel yang diteken di Washington, Amerika bulan lalu. Ratifikasi ini dilakukan jelang kunjungan resmi pertama oleh delegasi pemerintah Uni Emirat Arab ke Israel.

Uni Emirat Arab dan Bahrain menjadi negara Arab pertama dalam seperempat abad terakhir yang menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan formal dengan Israel. Keputusan ini ditengarai karena ada ketakutan bersama terhadap Iran.

"Bersama-sama, Uni Emirat Arab dan Israel akan lebih siap menghadapi ancaman dari rezim Iran dan kelompok ekstremis lainnya," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin di ibu kota Uni Emirat Arab Abu Dhabi dikutip dari Reuters, Selasa, 20 Oktober 2020.

Mnuchin dan pejabat Amerika lainnya akan menemani delegasi pemerintah Uni Emirat Arab ke Israel pada hari ini. Dia tiba di Abu Dhabi dari Bahrain, tempat para pejabat Amerika bergabung dengan delegasi Israel untuk penandatangan komunike gabungan dan nota kesepahaman.

Kabinet Uni Emirat Arab dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa perjanjian damai Israel-Uni Emirat Arab atau Abraham Accord akan menjadi jalan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Selain itu, juga menjadi jalan untuk memperdalam hubungan ekonomi, budaya, dan pengetahuan.

Israel lebih dulu meratifikasi kesepakatan itu dalam pemungutan suara kabinet dan pemungutan suara parlemen pada pekan lalu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pidatonya, mengatakan bahwa perjanjian ini akan membawa perdamaian nyata antara masyarakat termasuk perdamaian ekonomi

AHMAD FAIZ | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-israel-emirates/uae-cabinet-ratifies-accord-to-israel-ahead-of-official-visit-idUSKBN2741V5