Jual Senjata Pasca Embargo, Iran Terapkan Dua Syarat

Selasa, 20 Oktober 2020 09:52 WIB

Anggota tentara Iran ikut ambil bagian dalam latihan militer tahunan, yang dijuluki `Zolphaghar 99`, di Teluk Oman, Iran, 7 September 2020. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran menerapkan dua syarat khusus dalam menggelar jual beli senjata pasca embargo. Pertama, senjata tidak boleh dibeli untuk disalahgunakan. Kedua, senjata hanya boleh dibeli untuk urusan pertahanan. Hal tersebut untuk merespon kekhawatiran berbagai pihak soal kembalinya Iran ke pasar senjata akan memperkeruh situasi di Timur Tengah.

"Kami berkeyakinan tetap bisa berdagang dalam lingkungan kesepakatan internasional. Apa yang mereka khawatirkan adalah Iran kembali ke pasar teknologi dan ekspor senjata," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibazadeh, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Senin, 19 Oktober 2020.

Apa yang dikatakan Khatibzaedh melengkapi pernyataan sikap Iran yang dinyatakan pekan lalu di hari pencabutan embargo. Pemerintah Iran menyatakan bahwa perdagangan senjata non konvensional, senjata pemusnah masal, dan belanja besar-besaran tidak ada dalam doktrin pertahanan mereka. Namun, beberapa negara masih waswas.

Amerika adalah salah satu pihak yang khawatir akan dampak dari berakhirnya embargo senjata Iran. Menurut mereka, hal itu bisa memperkeruh situasi di Timur Tengah, baik Iran menjual ataupun membeli persenjataan baru. Jika Iran membeli persenjataan baru, menurut Pemerintah Amerika, kemungkinan besar tawaran akan datang dari Rusia dan Cina yang merupakan sekutu Iran.

"Negara manapun yang menjual persenjataan ke Iran berarti menyiksa rakyat-rakyat Iran dengan membiarkan terbentuknya rezim yang memusatkan anggarannya untuk kepentingan militer" ujar Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo.

Selain Amerika, pihak yang khawatir adalah Israel. Israel adalah oposisi Iran di Timur Tengah dan posisi mereka kali ini tengah kuat-kuatnya karena didukung normalisasi hubungan. "Kami akan melakukan hal apapun untuk mencegah Iran membeli senjata," ujar Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz.

Terkait kemampuan persenjataan, Iran tidak dikenal canggih seperti Amerika ataupun Cina. Di sisi pertahanan udara saja, mereka masih jauh tertinggal. Untuk menutupi kekurangannya, Iran fokus pada persenjataan berupa rudal. Iran diketahui memiliki enam tipe rudal yaitu Shahab 1, Shahab 2, Qiam-1, Fateh-110, Zolfaghar, dan Shahab 3.

Untuk nuklir, Iran mengklaim tidak memilikinya, namun memiliki kemampuan untuk menciptakannya. Iran sendiri sudah mengurangi program pengayaan nuklir hingga 97 persen di kesepakatan JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) yang kala itu bertujuan untuk meringankan sanksi Iran.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/19/defence-minister-says-iran-will-export-arms-responsibly



Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

11 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

13 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

15 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

16 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

17 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

21 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

22 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

23 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya