Jamin Tak Jual Beli Senjata Serampangan, Iran: Kami Bukan Amerika

Selasa, 20 Oktober 2020 09:28 WIB

Anggota tentara Iran ikut ambil bagian dalam latihan militer tahunan, yang dijuluki `Zolphaghar 99`, di Teluk Oman, Iran, 7 September 2020. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Iran merespon kekhawatiran sejumlah pihak, terutama Amerika, soal kembalinya mereka ke pasar persenjataan pasca embargo dari PBB berakhir. Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, menyatakan bahwa Iran tidak akan serampangan dalam menjual senjata untuk memastikan hal tersebut tidak disalahgunakan pihak lain.

Hatami tidak menyampaikan secara detil protokol seleksi seperti apa yang akan diterapkan dalam mengendalikan penjualan senjata. Namun, ia menegaskan bahwa senjata Iran hanya akan dijual ke negara yang membutuhkannya untuk urusan pertahanan dan tidak akan menyalahgunakannya.

"Tidak seperti Amerika, kami tidak melakukan apapun demi uang...Amerika (tiap tahunnya) menjual persenjataan bernilai miliaran Dollar AS ke negara-negara Arab yang malah memanaskan perang (di Timur Tengah)," ujar Hatami pada Ahad kemarin, waktu setempat, 18 Oktober 2020.

Pernyataan Hatami dilengkapi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh. Dikutip dari Al Jazeera, Khatibzadeh menambahkan bahwa Iran juga tidak akan serampangan dalam membeli senjata dari luar negeri. Malah, kata ia, Iran kemungkinan akan lebih banyak mengekspor senjata dbanding impor.

"Iran yakin bisa bekerja (memperdagangkan senjata) sesuai kesepakatan internasional. Apa yang ditakutkan mereka (Amerika cs), Iran kembali ke pasar teknologi persenjataan dan ekspor," ujar Khatibzadeh yang kemudian menambahkan bahwa 90 persen pertahanan Iran menggunakan produk lokal.

Sebelumnya, tak lama setelah embargo dicabut, Kementerian Luar Negeri Iran sudah menyatakan bahwa perdagangan senjata non konvensional, senjata pemusnah masal, dan belanja besar-besaran tidak ada dalam doktrin pertahanan mereka. Hal itu untuk memastikan tidak ada kekhawatiran soal kembalinya Iran ke pasar perdagangan senjata pasca embargo. Namun, beberapa negara masih waswas.

Amerika adalah salah satu pihak yang khawatir akan dampak dari berakhirnya embargo senjata Iran. Menurut mereka, hal itu bisa memperkeruh situasi di Timur Tengah, baik Iran menjual ataupun membeli persenjataan baru. Jika Iran membeli persenjataan baru, menurut Pemerintah Amerika, kemungkinan besar tawaran akan datang dari Rusia dan Cina yang merupakan sekutu Iran.

Selain Amerika, pihak yang khawatir adalah Israel. Israel adalah oposisi Iran di Timur Tengah dan posisi mereka kali ini tengah kuat-kuatnya karena didukung normalisasi hubungan. Menteri Pertahanan Iran, Benny Gantz, berjanji akan melakukan upaya apapun untuk mencegah Iran melakukan jual beli senjata.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/19/defence-minister-says-iran-will-export-arms-responsibly

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

5 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

7 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

7 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

7 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

9 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya