TEMPO Interaktif , Baghdad: Ribuan pemeluk Agama Kristen mengalir dari Mosul Irak untuk menghindari serangan kelompok militan yang mulai meningkat. Meski operasi tentara Amerika dan militer Irak sudah berusaha mengamankan kota Irak di sebelah utara itu, namun umat Kristen menjadi sasaran tembak dalam pekan terakhir ini.
Menurut Gubernur Provinsi Ninevah Duraid Mohammed Kashmoula mengatakan Setidaknya 3000 umat Kristiani berduyun-duyun meninggalkan kota. “Umat Kristiani menjadi subyek penculikan untuk ditebus, tapi sekarang lebih meningkat menjadi pembunuhan,” ujar Kashmoula.
Kashmoula yakin kalau elemen Al Qaida ada dibalik ancaman warganya ini. Penduduk Irak Utara ini memilih meninggalkan rumah dan gerejanya untuk mencari tempat yang lebih aman dari serangan.
Advertising
Advertising
Dalam pekan ini, Polisi Mosul menemukan peluru dari tujuh mayat penduduk beragama Kristen yang terbunuh dalam serangan yang terjadi. Sementara pemimpin politik dan agama mengatakan ini merupakan taktik kelompok militan untuk menguasai kota terbesar ketiga di Irak ini.