Baru Beberapa Menit Berlaku, Gencatan di Nagorno-Karabakh Bermasalah Lagi

Minggu, 18 Oktober 2020 12:27 WIB

Tim pencari dan penyelamat bekerja di lokasi ledakan dari roket Armenia selama pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh di kota Ganja, Azerbaijan, 17 Oktober 2020. Azerbaijan juga melaporkan tentara Armenia juga melancarkan serangan rudal ke Mingachevir. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh kembali bermasalah. Beberapa menit setelah gencatan senjata baru berlaku Ahad ini, Armenia sudah menuding Azerbaijan melanggarnya. Tuduhan itu dilayangkan Kementerian Pertahanan Armenia via Twitter.

"Azerbaijan telah menembakkan artileri dan roket pada awal Ahad ini," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Shusan Stepanyan, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Ahad, 18 Oktober 2020.

Dengan bermasalahnya gencatan kali ini, maka total sudah dua kali gencatan senjata di Nagorno-Karabakh dipertanyakan efektivitasnya. Upaya gencatan senjata pertama berlangsung pekan lalu, dimediasi langsung oleh Rusia. Dalam hitungan menit, gencatan senjata itu gagal karena kedua negara saling serang dan saling tuduh perihal siapa dalangnya.

Hingga berita ini ditulis, Azerbaijan belum berkomentar soal gagalnya gencatan senjata kedua ini. Sementara Rusia, beberapa jam sebelum gencatan senjata dijadwalkan berlaku, sudah memperingatkan Armenia dan Azerbaijan agar jangan merusak kesepakatan lagi. Ternyata, peringatan yang disampaikan Menlu Rusia Sergey Lavrov itu tidak efektif.

Sergey Lavrov khawatir apabila ketagangan di Nagorno-Karabakh terus belanjut, konflik yang ada akan berkembang luas dan mulai melibatkan negara tetangga. Hal ini mengingat Turki sudah berkali-kali mengultimatum Armenia untuk mengembalikan Nagorno-Karabkah ke Azerbaijan. Padahal, gencatan senjata diperlukan untuk memulai negosiasi damai permanen di Kaukasus Selatan.

Sebagai catatan, Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan berdasarkan perjanjian internasional. Namun, saat ini, wilayah tersebut dikuasai Armenia dan bahkan memiliki pemerintahannya sendiri sejak Uni Soviet bubar. Hal tersebut tidak bisa diterima Azerbaijan yang dalam berbagai kesempatan terus mendesak Armenia untuk keluar dari Nagorno-Karabakh.

Rusia bukan satu-satunya negara yang memperingatkan Armenia dan Azerbaijan untuk patuh gencatan senjata. Prancis juga, meminta kedua negara jangan membuat gara-gara lagi.

"Prancis akan terus memantau (situasi di Nagorno-Karabakh) dan terlibat langsung dalam upaya mengakhiri ketegangan di sana untuk memulai negosiasi (damai)," ujar Istana Elysee, kantor Pemerintahan Pusat Prancis.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/17/new-armenia-azerbaijan-truce-comes-into-force-in-nagorno-karabakh


Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

8 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

14 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya