Gelar Event Bersamaan, Joe Biden dan Donald Trump Beradu Soal COVID-19

Jumat, 16 Oktober 2020 10:09 WIB

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Inkumben Donald Trump dan Capres Joe Biden secara bersamaan menggelar event publik menjelang Pilpres Amerika. Event keduanya digelar tepat di hari yang seharusnya ada Debat Capres AS sebelum dibatalkan. Uniknya, walau event keduanya terpisah, keterangan-keterangan Biden maupun Trump saling beradu satu sama lain.

Joe Biden, dari event publik di Philadelphia, menyerang lebih dulu dengan mengangkat isu COVID-19. Ia kembali mempermasalahkan tindakan-tindakan Donald Trump yang ia anggap meremehkan bahaya COVID-19. Salah satunya, kata Joe Biden, soal Donald Trump tidak segera memperingatkan masyarakat AS soal bahaya COVID-19 yang telah memakan 216 ribu korban.

"Dia bilang dia tidak ingin memperingatkan warga Amerika karena khawatir mereka panik. Warga Amerika tidak panik, dia yang panik," ujar Joe Biden saat mengangkat isu COVID-19, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis waktu setempat, 15 Oktober 2020.

Donald Trump, di belahan lain Amerika, mempertahankan caranya dalam menyikapi Pandemi COVID-19. Hal tersebut termasuk event Rose Garden Gedung Putih di mana dirinya beserta pejabat-pejabat lainnya tidak memakai masker dan berakhir tertular COVID-19.

Dari Miami, Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak ingin menampilkan dirinya takut akan COVID-19. Oleh karenanya, kata ia, dirinya selalu memberanikan diri untuk tampil di depan publik walaupun beresiko.

"Hei, saya ini Presiden Amerika dan saya harus menemui rakyat. Saya tidak bisa bersembunyi di ruang bawah tanah," ujar Donald Trump. Pernyataan tersebut, secara implisit, menyindir Joe Biden yang selama beberapa bulan memilih menggelar kampanye secara virtual untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Donald Trump juga memberikan penjelasan soal kebiasaannya tampil tanpa masker di berbagai event. Ia berdalih mendengar berbagai cerita berbeda soal efektivitas masker dalam mencegah penularan COVID19. Ironisnya, pakar medis Gedung Putih sendiri, Anthony Fauci, memperingatkan Donald Trump soal pentingnya memakai masker.

Sebagai catatan, per hari ini, 18,3 juta warga Amerika telah mengirimkan surat suara berisi presiden pilihan mereka. Hal tersebut berkaitan dengan digelarnya Pilpres Amerika via pos. Adapun 18,3 juta baru mewakili 12,9 persen dari total pemilih tetap di Pilpres Amerika kali ini.

Hari pemilihan resmi akan digelar pada 3 November 2020 nanti.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election/trump-and-biden-to-headline-dueling-town-halls-as-early-voters-swamp-polls-idUSKBN2700H7?il=0

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

11 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya