TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mencabut moratorium eksplorasi minyak dan gas di Laut Cina Selatan sehingga membuka jalan bagi tiga proyek untuk dilanjutkan termasuk kemungkinan proyek patungan dengan Cina.

Menteri Energi Alfonso Cusi menjelaskan hari Kamis, 15 Oktober 2020 bahwa kontraktor telah diberitahu untuk melanjutkan aktivitas mereka di kawasan yang telah ditangguhkan sejak tahun 2014 karena sengketa klaim kawasan itu dengan Cina.

Cusi mengatakan, keputusan Duterte mencabut moratorium diambil dengan itikad baik dan memperhatikan negosiasi yang sedang berlangsung antara Filipina dan Cina, serta Forum Ltd dan China National Offshore Corp atau CNOOC.

Forum Ltd merupakan salah satu unit dari PXP Energy Corp Filipina yang mengoperasikan 72 Kontrak Layanan mencakup eksplorasi gas di Reed Bank, berlokasi di dalam wilayah sengketa Filipina dan Cina.

Adapun PXP telah melakukan pembicaraan dengan CNOOC untuk membahas eksplorasi dan pengembangan bersama di kawasan Laut Cina Selatan itu.

Dua proyek eksplorasi lainnya telah diberi tanda go-signal seperti SC59 yang dioperasikan Phillipine National Oil Company dan SC75 dan PXP.

Presiden Duterte tahun lalu mengatakan, Beijing telah menawarkan saham pengendali ke Manila dalam usaha energi bersama di Laut Cina Selatan. Syaratnya, Filipina mengesampingkan putusan arbitrase internasional yang berlawanan dengan Cina.