TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat yang disewa untuk terbang dari Kaohsiung di Taiwan selatan menuju kepulauan Pratas di tenggara Hong Kong atau di ujung utara Laut Cina Selatan, dipaksa mundur setelah mendapat peringatan dari pengawas lalu lintas udara Hong Kong pada Kamis, 15 Oktober 2020.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan, pengawas lalu lintas udara Hong Kong mengatakan kepada kapten pesawat carteran UNI Air bahwa ada aktivitas berbahaya di bawah 26 ribu kaki sehingga pesawat tidak dibolehkan melintas masuk kawasan itu.
Reuters melaporkan, Hong Kong tidak mengeluarkan peringatan dini sebelum pesawat itu terbang menuju Kepulauan Pratas yang di bawah kendali Taiwan.
Penerbangan ke Pratas membawa pejabat pemerintah Taiwan dan personil penjaga pantai. Penerbangan ini tidak melayani turis.
Cina telah meningkatkan aktivitas militernya di dekat wilayah Taiwan, termasuk melakukan latihan militer dan misi pasukan udaranya mendekat ke Pratas.
Saat unjuk rasa besar mulai mengguncang Hong Kong karena menolak UU Keamanan Nasional yang dikeluarkan Beijing, Pratas mengambil peran sangat penting.
Orang-orang Hong Kong melarikan diri ke Taiwan melalui pulau Pratas dengan menggunakan kapal. Taiwan pernah mencegat satu kapal di dekat Pratas membawa orang-orang melarikan diri dari Hong Kong.
Dan sekarang, sejumlah pejabat Taiwan menunjukkan kekhawatiran mereka bahwa Cina bisa jadi akan merebut Pratas yang akan menimbulkan ekskalasi ketegangan yang mengarah pada perang.