Presiden Azerbaijan Semangati Pasukan Kuasai Desa di Nagorno-Karabakh

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 4 Oktober 2020 09:03 WIB

Sisa-sisa cangkang roket terlihat di dekat kuburan di kota Ivanyan (Khojaly) di wilayah memisahkan diri Nagorno-Karabakh 1 Oktober. [Vahram Baghdasaryan / Photolure via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Armenia mengatakan akan menggunakan semua cara untuk melindungi etnisnya dari serangan pasukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Ini menanggapi pernyataan pemerintah Azerbaijan, yang mengeklaim pasukannya menguasai sejumlah desa di kawasan pegunungan Nagorno-Karabakh.

“Jumlah korban tewas dari pertempuran memperebutkan Nagorno-Karabakh sebanyak 230 orang,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 3 Oktober 2020.

Nagorno-Karabakh adalah wilayah di Azerbaijan namun berpenduduk mayoritas etnis Armenia dan mencoba memisahkan diri sejak 1991.

Azerbaijan dan Armenia mengabaikan upaya Prancis melakukan mediasi konflik ini dengan saling serang menggunakan rudal hingga hari ketujuh.

Advertising
Advertising

Pasukan dari kedua negara mengeklaim telah menghancurkan ratusan tank musuh.

Pasukan Azeri mengeklaim mendapat kemajuan di lapangan. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengucapkan selamat kepada seorang komandan militer yang berhail menguasai sejumlah desa di Karabakh.

“Hari ini, pasukan Azeri mengibarkan bendera Azerbaijan di Madagiz. Madagiz milik kita,” kata Aliyev lewat sosial media. Dia juga mengumumkan pasukannya mengusai tujuh desa lainnya.

Ratusan warga turun ke jalan di Ibu Kota Baku, Azerbaijan, merayakan capaian ini sambil mengibarkan bendera dan plakat bertuliskan ‘Karabakh adalah milik kita akan akan selalu milik kita”.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/azerbaijan-claims-advances-in-karabakh-armenia-vows-historic-struggle-idUSKBN26O0GM?il=0

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

4 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

5 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

5 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

8 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

9 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

10 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

16 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

20 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

23 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya