Jubir Erdogan Sebut Turki Siap Menata Ulang Hubungan dengan Uni Eropa

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 29 September 2020 05:01 WIB

Kapal-kapal Yunani dan Prancis berlayar dalam formasi selama latihan militer bersama di laut Mediterania, dalam gambar rilis foto tidak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 13 Agustus 2020. [Kementerian Pertahanan Yunani / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah Turki melihat KTT Uni Eropa pada awal bulan depan sebagai kesempatan menata ulang hubungan di antara mereka.

Turki mengatakan blok negara itu harus mengusulkan proposal khusus dan jadwal yang jelas untuk mengerjakan peta jalan bersama.

“Saya yakin KTT Uni Eropa memiliki kesempatan untuk menata ulang hubungan Turki-UE. Ini adalah kesempatan penting. Dan saya melihat kesediaan ini di pihak banyak negara anggota Uni Eropa,” kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin, kepada Reuters pada Senin, 28 September 2020.

Kalin menambahkan,“Mereka juga harus memahami mereka tidak bisa berharap Turki melakukan segalanya.“

Menurut dia,“Ini harus menjadi proses bersama. Jika Turki diharapkan untuk melakukan X, Y, Z, negara-negara UE harus memenuhi tanggung jawab mereka juga.”

Advertising
Advertising

Dilansir dari Reuters, ketegangan antara Turki dan anggota Uni Eropa atau UE, Yunani, berkobar setelah Turki mengirim kapal seismik untuk mengeksplorasi cadangan hidrokarbon di perairan yang disengketakan yaitu Laut Mediterania Timur pada bulan lalu.

Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi 1-2 Oktober 2020 mendatang bertujuan menurunkan ketegangan akibat perselisihan yang pahit itu. Sebuah kapal perang Turki dan Yunani sempat bersenggolan selama kebuntuan terjadi.

Sejak itu, Turki menarik kembali Kapal Oruc Reis, yang merupakan kapal survei seismik, untuk membuka ruang diplomasi.

Turki dan Yunani telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan soal klaim maritim yang mereka perebutkan.

Namun, perselisihan itu juga menimbulkan ketegangan antara Turki dan blok itu atas masalah-masalah seperti migrasi, keterlibatan Turki di Suriah dan Libya, serta apa yang menurut UE adalah tumbuhnya otoritarianisme di bawah pemerintahan Erdogan di Turki.

Para diplomat dan pejabat senior Uni Eropa mengatakan blok itu kemungkinan tidak akan menindaklanjuti ancaman untuk menjatuhkan sanksi pada Turki.

Ini terjadi setelah adanya kesepakatan Turki pada pekan lalu untuk melanjutkan pembicaraan eksplorasi dengan Yunani, yang terhenti pada 2016. “Pekerjaan sedang dilanjutkan untuk memutuskan tanggal dimulainya kembali perundingan,“ kata Kalin.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-turkey-eu-greece/turkey-sees-eu-summit-as-chance-for-reset-erdogan-spokesman-idUSKBN26J0UR?il=0

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

6 jam lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

2 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

3 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

4 hari lalu

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

6 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

8 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya