Paus, Rusia, dan Turki Minta Ketegangan di Nagorno-Karabakh Segera Diselesaikan.

Senin, 28 September 2020 08:00 WIB

Paus Fransiskus menyampaikan audiensi umum mingguan yang dilangsungkan secara virtual di perpustakaan resminya karena virus corona (Covid-19) di Vatikan, 19 Agustus 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus ikut berkomentar soal ketegangan militer antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. Ia meminta konflik yang telah memakan belasan korban jiwa tersebut untuk segera diseleaikan dengan jalur negosiasi.

"Saya mendoakan kedamaian untuk situasi di Kaukasus (Nagorno-Karabakh) dan meminta semua pihak yang terlibat untuk mengupayakan penyelesaian dengan cara baik-baik, lewat dialog dan bukan lewat persenjataan," ujar Paus Fransiskus, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 27 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, konflik antara Armenia dan Azerbaijan pecah di Nagorno-Karabakh pada Ahad kemarin. Kedua negara saling serang, saling tuduh, bahkan sama- sama menerapkan hukum militer untuk memukul mundur masing-masing. Belum diketahui siapa yang lebih dulu memulai di Nagorno-Karabakh

Hingga berita ini ditulis, korban jiwa di Nagorno-Karabakh tercatat ada 16 orang. Untuk korban luka-luka, disebut ada 100 lebih. Angka tersebut berpotensi bertambah mengingat konflik di antara dua negara mantan bagian Uni Soviet tersebut masih berlangsung.

"Kami telah mendeklarasikan hukum militer dan total mobilisasi. Warga harus bersiap untuk melindungi tanah air ini," ujar Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa upaya penyelesaian secara diplomasi telah dimulai. Komunikasi antara pihak Armenia, Azerbaijan, serta Turki (sekutu Azerbaijan), kata Lavrov, sedang berjalan untuk menentukan langkah selanjutnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Ia pun meminta Armenia untuk segera menghentikan serangan kepada Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. Jika tidak dihentikan, dikhawatirkan hal itu malah akan makin memanaskan situasi di Nagorno-Karabakh yang dilalui pipa distribusi migas untuk pasar internasional.

"Jangan biarkan kepemimpinan di negara kalian menyeret kalian semua ke dalam bencana," ujar Erdogan kepada rakyat Armenia.

Terakhir kali Armenia dan Azerbaijan saling serang dalam skala besar, hal itu terjadi pada 2016 lalu. Kurang lebih 200 orang meninggal dalam peristiwa tersebut.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link:
https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan-pope/pope-calls-for-negotiations-over-caucasus-flare-up-idUSKBN26I0GX?il=0

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/clashes-between-armenia-and-azerbaijan-threaten-south-caucasus-stability-idUSKBN26I06E?il=0

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

14 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya