Mustapha Adib Mundur, Parlemen Lebanon Jamin Reformasi Tetap Jalan

Sabtu, 26 September 2020 18:07 WIB

Kondisi bangunan bersejarah yang hancur akibat ledakan di Beirut, Lebanon, 13 Agustus 2020. Sebanyak 601 bangunan bersejarah hancur akibat ledakan yang mengguncang Beirut pada 4 Agustus lalu. Xinhua/Bilal Jawich

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Lebanon menjamin mundurnya Perdana Menteri Mustapha Adib tidak akan mengganggu rencana reformasi pemerintahan. Ketua Parlemen Lebanon Nabib Berri berkata, rencana reformasi pemerintahan Lebanon juga akan tetap mengikuti rancangan Inisiatif Prancis.

"Kami memutuskan untuk bertahan dengan Inisiatif Prancis dan isinya," ujar Berri, yang berasal dari faksi Amal, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 26 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, PM Lebanon Mustapha Adib memutuskan untuk mundur karena merasa gagal memenuhi tanggung jawabnya mereformasi pemerintahan Lebanon. Reformasi itu sendiri adalah bagian dari Inisiatif Prancis yang akan memberi sanksi ke Lebanon jika perombakan pemerintahan gagal di bulan September.

Kegagalan Mustapha Adib tak lepas dari keinginannya untuk menciptakan pemerintahan yang berisi teknokrat dan ahli. Keinginan tersebut mendapat perlawanan dari dua faksi dominan di Lebanon, Hizbullah serta Amal. Keduanya menginginkan hak istimewa untuk menempatkan orang-orang mereka di pos kementerian strategis.

Bertolak belakangnya keinginan Mustapha Adib dengan Hizbullah dan Amal pada akhirnya membuat pembahasan reformasi mandek. Kata sepakat tidak pernah ditemukan. Puncaknya, Adib mundur dan nasib Lebanon kian tak jelas di tengah krisis ekonomi yang dideritanya.

Politisi Muslim dari faksi Sunni, Saad al-Hariri, menyayangkan mundurnya Adib yang juga seorang Sunni. Menurut dia, pertentangan di dalam upaya reformasi menjadi pemicunya dan kelak mereka yang terlibat akan menyesalinya.

"Bagi mereka yang bahagia atas gagalnya Inisiatif Prancis, kalian akan gigit jari," ujar Hariri. Hingga berita ini ditulis, Prancis belum mengeluarkan pernyataan apapun soal mundurnya Mustapha Adib ataupun kelanjutan Inisiatif Prancis.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-government/lebanons-prime-minister-designate-steps-down-after-failing-to-form-cabinet-idUSKBN26H0CJ?il=0

https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-government-berri/lebanons-parliament-speaker-says-still-sticks-to-french-initiative-idUSKBN26H0HE?il=0

https://www.reuters.com/article/us-lebanon-crisis-government-hariri/lebanons-hariri-says-failure-of-french-initiative-nothing-to-celebrate-idUSKBN26H0FL?il=0


Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

12 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

13 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

13 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

17 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya