Setelah 15 Tahun, Hamas dan Fatah Akhirnya Sepakat Gelar Pemilu Palestina

Jumat, 25 September 2020 10:21 WIB

Ekspresi Pemimpin tertinggi kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh saat diarak ketika berkunjung ke Lebanon, 6 September 2020. REUTERS/Aziz Taher

TEMPO.CO, Jakarta - Dua faksi terbesar Palestina, Fatah dan Hamas, telah sepakat untuk mengadakan pemilu pertama di Palestina setelah 15 tahun tidak ada. Dikutip dari Al Jazeera, pemungutan suara akan dijadwalkan dalam enam bulan ke depan. Adapun kesepakatan itu disetujui oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mewakili Fatah dan kepala faksi Hamas, Ismail Haniya.

“Kami telah sepakat untuk terlebih dahulu mengadakan pemilihan legislatif, kemudian pemilihan Presiden Palestina, serta akhirnya dewan pusat Organisasi Pembebasan Palestina,” kata Jibril Rajoub, pejabat senior Fatah pada Kamis kemarin waktu setempat, 25 September 2020.

Saleh al-Arouri, seorang pejabat tinggi Hamas, mengatakan kesepakatan itu dicapai selama pertemuan yang diadakan di Turki. Pemicunya, kata al-Arouri, adalah kekhawatiran bahwa perpecahan antara Hamas dan Fatah telah merusak tujuan nasional Palestina selama ini sehingga perlu segera diakhiri.

Sebagai catatan, salah satu tujuan nasional Palestina adalah mengakhiri konflik wilayah kedaulatan dengan Israel. Palestina ingin menjadi negara merdeka berdasarkan perbatasan de facto sebelum perang 1967. Pada saat itu Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan menguasai bagian Yerusalem Timur.

Belakangan, upaya tersebut terganggu oleh normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab. Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan untuk memperbaiki hubungan dengan Israel yang disebut Palestina sebagai pengkhianatan. Dalam penjelasannya, Uni Emirat Arab berdalih Israel berjanji tidak akan mencaplok Tepi Barat apabila UEA menyetujui normalisasi.

Azzam al-Ahmad, anggota Komite Sentral Fatah, menekankan bahwa baik Yerusalem maupun Jalur Gaza yang terkepung tidak boleh dikecualikan dari pemilihan. “Tanpa Yerusalem, tidak ada pemilihan umum,” tambahnya.

Anggota Komisi Pusat Fatah, Hussein al-Sheikh, menyebut pembicaraan antara Hamas dan Fatah di Turki berlangsung ‘positif dan produktif’. Menurutnya hal itu akan menjadi langkah penting untuk rekonsiliasi di antara kedua faksi.

“Dialog itu merupakan langkah penting menuju rekonsiliasi dan kerjasama, serta menyatukan sikap Palestina untuk menolak semua rencana yang melawan perjuangan Palestina,” ujar Hussein al-Sheikh.

FERDINAND ANDRE | ALJAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/9/24/fatah-hamas-say-deal-reached-on-palestinian-elections

Berita terkait

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

10 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

16 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

17 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

21 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

23 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

1 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya