TEMPO.CO, Jakarta - Pemandangan langka terjadi dalam rapat gabungan Palestina yang digelar Presiden Mahmoud Abbas untuk merespon kesepakatan Uni Emirat Arab - Israel. Dalam rapat tersebut, kelompok Hamas dan Palestinian Islamic Jihad ikut bergabung di dalamnya.
Kedatangan Hamas menjadi pemandangan langka karena sudah lama mereka berkonflik dengan Fatah, partai pengusung Mahmoud Abbas. Kedatangannya menunjukkan bahwa Hamas pun menaruh perhatian terhadap isu Uni Emirat Arab Israel.
"Saya menyambut saudara-saudara saya dari Hamas dan Palestinian Islamic Jihad. Hal ini menunjukkan bahwa meski kami berbeda, kami bisa bersatu untuk menanggapi konspirasi yang ada," ujar Abbas, sebagaimana dikutip dari The Times of Israel, Rabu, 19 Agustus 2020.
Terakhir kali Hamas dan Palestinian Islamic Jihad diundang ke rapat yang digelar Pemerintah Palestina, hal itu berlangsung pada Mei lalu. Kala itu, Mahmoud Abbas hendak menyatakan berakhirnya koordinasi keamanan dengan Israel karena isu aneksasi Tepi Barat. Kedua organisasi tidak hadir.
Mahmoud Abbas tidak menyampaikan apakah kehadiran Hamas membuka kembali wacana rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Ia hanya menyatakan bahwa rapat kali ini fokus menjawab isu Uni Emirat Arab dan Israel yang dipandang mengakhianati Palestina.
Sebagai catatan, Hamas dan Fatah sudah terpecah selama 13 tahun. Pemicunya adalah Perang Saudara yang terjadi di tahun 2007 lalu. Beberapa upaya rekonsiliasi sempat dicoba, termasuk kampanye bersama di Gaza yang dijanjikan Abbas. Namun, hingga sekarang, tak pernah terealisasi.
Pejabat Senior Hamas, Hasan Yousef, juga tidak berkomentar soal potensi rekonsiliasi sebaga imbas dari kesepakatan UEA dan Israel. Kehadiran Hamas ia sampaikan sebagai penghormatan atas undangan yang diberikan Mahmoud Abbas.
"Hamas telah menerima undangan dari Dewan Pusat Fatah. Undangan kami terima," ujar Hasan Yousef singkat.
Hamas, sebelumnya, pernah mengatakan bahwa apabila Israel akan melakukan aneksasi Tepi Barat, maka hal itu akan dianggap sebagai deklarasi perang.
ISTMAN MP | THE TIMES OF ISRAEL