Pompeo Soroti Cina Soal Perlakuan Terhadap Minoritas Uighur di Xinjiang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 September 2020 16:22 WIB

Mike Pompeo. Mangel Ngan/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengkaji penggunaan kata yang tepat untuk menggambarkan perlakuan pemerintah Cina terhadap warga minoritas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang.

Dia mengatakan ini saat ditanya media soal penahanan jutaan warga Uighur dalam kamp pelatihan oleh otoritas Beijing.

“Kami mempertimbangkan bahasa yang kami gunakan, bagaimana kami menggambarkan itu,” kata Pompeo seperti dilansir Reuters pada Rabu, 23 September 2020.

Pompeo melanjutkan,”Saat AS berbicara soal kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida, kami harus sangat berhati-hati dan tepat karena itu mengandung makna yang besar.”

Ini terkait program penanganan ekstrimisme yang dilakukan pemerintah Cina terhadap warga Uighur di Provinsi Xinjiang.

Advertising
Advertising

Laporan PBB dan lembaga HAM internasional mengatakan pemerintah Cina menahan satu juta lebih warga di kamp-kamp pelatihan kerja.

Ini membuat warga terpisah dari keluarganya selama beberapa bulan dan tidak bisa berkomunikasi sama sekali.

Pemerintah Cina mengatakan langkah ini diambil untuk menangani ekstrimisme dan terorisme.

Pada pekan lalu, kementerian Perdagangan AS melarang kapal kargo yang membawa kapas dari Xinjiang untuk merapat di pelabuhan negara itu.

Ini karena ada laporan bahwa kapal kargo itu memuat kapas yang diproduksi menggunakan tenaga kerja paksa dari warga Uighur di Xinjiang.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-china-pompeo-xinjiang/pompeo-says-u-s-working-on-language-for-chinas-treatment-of-muslims-in-xinjiang-idUSKCN26E2ZB

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya