Peneliti Australia Temukan 380 Penjara untuk Etnis Uighur di Xinjiang, Cina

Kamis, 24 September 2020 17:01 WIB

Anak-anak etnis Uighur memegang poster bergambarkan pesepakbola Arsenal, Mesut Ozil saat protes melawan China di Istanbul, Turki 14 Desember 2019. Kaum minoritas Uighur ini tersebar di Daerah Otonomi Xinjiang, Uighur, sementara sebagian kecil tinggal di Provinsi Hunan dan Henan. REUTERS/Kemal Aslan

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Kebijakan Strategis Australia telah mengidentifikasi lebih dari 380 penjara bagi etnis Muslim Uighur yang mencurigakan di wilayah Xinjiang, Cina. Di dalam fasilitas tersebut, Cina diyakini telah menahan lebih dari satu juta orang Uighur dan penduduk Muslim lainnya yang berbicara dalam bahasa Turki.

Jumlah penjara tersebut sekitar 40 persen lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Menurut peneliti Australia, fasilitas itu akan terus bertambah meskipun Cina mengklaim bahwa banyak orang Uighur telah dibebaskan.

Dengan menggunakan citra satelit, saksi mata, laporan media dan dokumen resmi tender konstruksi, institut tersebut mengatakan bahwa setidaknya 61 lokasi penahanan telah menjalani proses konstruksi dan perluasan baru antara Juli 2019 dan Juli 2020.

Empat belas fasilitas lainnya sedang dibangun pada tahun 2020.

Sekitar 70 telah dilepas pagar atau dinding pembatasnya. Ini menandakan bahwa 70 fasilitas tersebut telah berubah atau telah ditutup.

Advertising
Advertising

Anggota parlemen Amerika Serikat baru-baru ini memutuskan untuk melarang impor dari Xinjiang, mengutip dugaan penggunaan kerja paksa yang sistematis.

Beijing baru-baru ini menerbitkan buku putih yang membela kebijakannya di Xinjiang. Dalam buku putih tersebut dikatakan bahwa program pelatihan, skema kerja, dan pendidikan yang lebih baik menandakan kehidupan yang lebih baik.

Cina membela apa yang disebut sebagai pusat-pusat pelatihan dibangun seperlunya untuk membasmi ekstremisme.

Tabloid nasionalis yang dikendalikan pemerintah Cina, Global Times mengutip sumber yang mengatakan bahwa kontributor Australian Strategic Policy Institute Clive Hamilton dan Alex Joske kini dilarang memasuki Cina.

CHANNEL NEWS ASIA | FERDINAND ANDRE

Sumber:
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/china-running-380-detention-centres-in-xinjiang-researchers-13141326

Berita terkait

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

11 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

18 hari lalu

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

24 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

39 hari lalu

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Narapidana Rutan Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Penjara, Polisi Buru Mata Rantai ke Tegal dan Jember

40 hari lalu

Cerita 3 Narapidana Rutan Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Penjara, Polisi Buru Mata Rantai ke Tegal dan Jember

Kasus jaringan narkoba yang melibatkan 3 narapidana ini bermula dari penangkapan pengedar narkoba berinisial MS.

Baca Selengkapnya

Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

43 hari lalu

Bekas Dirut PT Bukit Asam Dituntut 19 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

Bekas Direktur Utama PT Bukit Asam dituntut 19 tahun bui di kasus akuisisi saham yang merugikan negara Rp 162 miliar.

Baca Selengkapnya

Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

52 hari lalu

Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

Pejabat Partai Komunis Cina mengatakan Islam di wilayah Xinjiang perlu melalui proses "Sinifikasi".

Baca Selengkapnya

Haiti Berlakukan Status Darurat setelah Geng Bersenjata Serbu Penjara

55 hari lalu

Haiti Berlakukan Status Darurat setelah Geng Bersenjata Serbu Penjara

Pemerintah Haiti mengumumkan status darurat dan memberlakukan jam malam setelah serangan geng bersenjata ke dua penjara

Baca Selengkapnya

Pengadilan Malaysia Tolak Banding Mantan Dewan Perkosa PRT Indonesia

58 hari lalu

Pengadilan Malaysia Tolak Banding Mantan Dewan Perkosa PRT Indonesia

Pengadilan Malaysia menolak banding mantan anggota dewan Paul Yong Choo Kiong yang dinyatakan bersalah memperkosa PRT asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

20 Februari 2024

Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

Rusia menangkap seorang wanita berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat- Rusia yang dicurigai mengumpulkan dana untuk militer Ukraina

Baca Selengkapnya