Edward Snowden Bersedia Bayar Rp 73 M ke Pemerintah AS karena Langgar Kontrak

Selasa, 22 September 2020 19:15 WIB

Snowden Antara AS dan Rusia

TEMPO.CO, Jakarta - Edward Snowden, kontraktor CIA yang membocorkan rahasia intelijen pada 2013, bersedia untuk membayar US$ 5 juta lebih atau sekitar Rp 73 miliar kepada pemerintah Amerika Serikat yang dia peroleh dari royalti buku dan penampilan publiknya.

Edward Snowden menerbitkan buku berjudul "Permanent Record" tahun lalu tanpa persetujuan pemerintah AS, yang membuatnya melanggar kontrak yang dia tandatangani dengan CIA dan National Security Agency, menurut laporan CNN, 22 April 2020.

Seorang hakim federal mengabulkan gugatan Departemen Kehakiman AS untuk menarik kembali pendapatan Snowden, dan sedang mempertimbangkan berapa banyak yang harus dia bayarkan.

Namun juri belum menyetujui rencana penyitaan.

Edward Snowden berbicara di Web Summit, Lisbon, melalui rekaman video. Kredit: Reuters

Advertising
Advertising

Kasus ini merupakan salah satu dari sekian cara pemerintah AS untuk meminta pertanggungjawaban mantan karyawannya atas kebocoran informasi secara ilegal. John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional AS yang menerbitkan buku yang merusak citra Presiden Donald Trump awal tahun ini, menghadapi gugatan serupa oleh Departemen Kehakiman agar dia menarik kembali hasil penerbitan. Kasus itu masih berlangsung dan sidangnya akan ditetapkan minggu ini. John Bolton membantah tuduhan pemerintah AS bahwa bukunya bisa merusak keamanan nasional Amerika.

Snowden saat ini tinggal di Rusia dan telah memperoleh US$ 4,2 juta (Rp 62 miliar) dari penjualan bukunya, royalti dan hak terkait pada bulan ini. Dia memberikan 56 pidato berbayar yang termasuk pengungkapan yang melanggar perjanjian kerahasiaan pemerintahnya, menurut pengajuan pengadilan dari pengacaranya di AS dan Departemen Kehakiman AS. Secara keseluruhan, Snowden menghasilkan sekitar US$ 1,03 juta (Rp 15,2 miliar) dari pidato, dengan rata-rata biaya berbicara di depan publik dan media sebesar US$ 18.000 (Rp 266 juta).

Uang tersebut akan disimpan dalam perwalian pihak ketiga kesepakatan Snowden dan pemerintahan Trump.

Seorang pengacara Snowden mengatakan perjanjian yang diajukan di pengadilan pada Selasa tidak berarti pemerintah AS akan dapat segera mengumpulkan uang tersebut, karena Snowden sedang mempertimbangkan untuk mengajukan banding atas keputusan hakim sebelumnya bahwa dia bertanggung jawab atas pengungkapan tersebut.

Edward Snowden telah tinggal di Rusia sejak 2013, menurut Sputnik. Dia melarikan diri dari Amerika Serikat setelah membocorkan dokumen rahasia yang menunjukkan bahwa Badan Keamanan Nasional AS mengumpulkan catatan telepon jutaan warga AS. Edward Snowden menjadi buronan Amerika Serikat atas tuduhan spionase.


Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/09/21/politics/edward-snowden-money-books/index.html

https://sputniknews.com/us/202009221080531774-snowden-reportedly-agrees-to-pay-united-states-5-million-from-book-speeches/

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

22 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

27 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran

Baca Selengkapnya

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.

Baca Selengkapnya

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

29 November 2023

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa gerakan tersebut bersedia memperpanjang gencatan senjata Gaza selama empat hari ke depan

Baca Selengkapnya