Partai Kristen Usul Pembagian Posisi Menteri Kabinet Lebanon
Minggu, 20 September 2020 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai berbasis komunitas Kristen di Lebanon menawarkan proposal untuk mengakhiri sengketa terkait pembentukan kabinet baru.
Konflik politik ini menghambat upaya Prancis untuk mengangkat negara itu ke luar dari krisis terparah baik ekonomi dan politik sejak Perang Sipil 1975 – 1990.
“Proposal yang disampaikan pada Sabtu itu berisi tawaran posisi kementerian besar untuk diberikan kepada sejumlah kelompok minoritas di Lebanon, yang berbagi kekuasaan antara Muslim dan Kristen,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 20 September 2020. Tawaran ini berasal dari Partai Gerakan Patiotik Bebas atau Free Patriotic Movement Party.
Kelompok Muslim Syiah belum menanggapi tawaran proposal itu. Sebelum ini, kelompok Syiah berkukuh mereka yang berwenang untuk mengisi sejumlah pos kementerian tertentu.
Namun, sumber yang mengetahui pemikiran kelompok Syiah dominan ini mengatakan usulan itu tidak akan berjalan.
Upaya pembentukan kabinet baru Lebanon menghadapi kendala dalam pemilihan menteri dan posisinya. Selama ini, loyalitas menteri mengikuti garis sektarian yang ada.
Saat ini, tenggat pengumuman kabinet baru yaitu 15 September dan telah disepakati dengan Prancis telah lewat.
Prancis merupakan negara Barat yang memimpin upaya pemulihan ekonomi dan politik Lebanon, yang dilanda krisis dan ledakan besar di Pelabuhan Beirut pada awal Agustus 2020. “Prancis telah mendesak Beirut untuk segera menyelesaikan pembentukan kabinet ini tanpa tertunda lagi,” begitu dilansir Reuters.
Sumber: