Terjang Anak Usia 12 Tahun Kala Demonstrasi, Polisi Hong Kong Dikritik

Selasa, 8 September 2020 19:18 WIB

Polisi Hong Kong menangkap seorang pria yang diduga menabrak polisi saat demonstrasi pada Jumat, 3 Juli 2020. Pria ini terkena tuntutan pasal terorisme dan upaya pemisahan diri. Jedennews

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong dikritik karena menerjang anak perempuan berusia 12 tahun kala demonstrasi pro-demokrasi pada Ahad kemarin. Adapun peristiwa tersebut diabadikan dalam bentuk video oleh organisasi mahasiswa Hong Kong University of Science and Technology yang juga berada di lokasi demo.

Dalam video yang beredar, anak perempuan tersebut diterjang oleh polisi Hong Kong dari samping ketika ia mendadak melarikan diri. Pada awalnya ia hanya sedang menonton demonstrasi yang berlangsung saja. Namun, tiba-tiba, seorang polisi membentaknya dan meminta diam di tempat.

Entah karena kaget atau ketakutan, anak perempuan tersebut bukannya diam tetapi malah lari. Polisi yang membentaknya langsung mengejarnya. Beberapa polisi lain yang berada di lokasi kejadian ikut bereaksi hingga salah satu di antaranya tiba-tiba menerjang anak perempuan tersebut dari samping.

"Kami menggunakan kekerasan minimum yang diperbolehkan," ujar keterangan pers Kepolisian Hong Kong sebagaimana dikutip dari CNN, Selasa, 8 September 2020.

Ketika anak tersebut terjatuh, dua orang polisi langsung melumpuhkannya dengan lutut agar ia tidak mencoba kabur. Polisi lain mencoba menenangkan warga yang mengecam tindakan mereka sembari merekam peristiwa yang terjadi.

Kepolisian Hong Kong mengatakan, tindakan mereka bisa dijustifikasi. Sebab, ketika anak perempuan tersebut diperingatkan untuk diam di tempat, ia malah melarikan diri. Menurut mereka, aksi tersebut mencurigakan sehingga mereka terpaksa melumpuhkannya.

Sial bagi anak perempuan tersebut, tak hanya dirinya diterjang oleh polisi Hong Kong, ia juga dijatuhi denda. Karena dianggap ikut serta dalam unjuk rasa yang berlangsung, ia dikenai denda 2000 Dollar Hong Kong atau kurang lebih setara Rp5 juta.

Tak berhenti di situ, anak perempuan tersebut juga menderita memar akibat terjangan yang terima. Dan, untuk saat ini, enggan berkomentar atas peristiwa Ahad kemarin.

"Anak saya melihat polisi memegang perisai dan baton. Saya bisa paham dirinya ketakutan karena salah satu polisi membentaknya. Pertanyaan saya, apakah perlu dirinya diterjang dan kemudiaan ditindih dengan lutut," ujar Ho, ibu dari anak perempuan terkait.

Sebagaimana diketahui berbagai unjuk rasa terjadi di Hong Kong akhir-akhir ini sejak UU Keamanan Nasional Hong Kong disahkan Parlemen Cina. Warga Hong Kong khawatir regulasi itu membungkam kebebasan berpendapat dan menghilangkan otonomi negara.

ISTMAN MP | CNN

News link: https://edition.cnn.com/2020/09/07/asia/hong-kong-police-12-year-old-girl-intl/index.html

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya