Alexei Navalny Diracun, Jerman Mulai Menekan Rusia

Senin, 7 September 2020 08:26 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman pada Minggu, 6 September 2020, meningkatkan tekanan pada Rusia terkait kasus Alexei Navalny diracun. Jerman memperingatkan kurangnya dukungan dari Moskow dalam investigasi bisa memaksa Berlin memikirkan ulang nasib proyek pipa gas Jerman – Rusia, Nord Stream 2.

“Saya berharap Rusia tidak akan memaksa kami untuk mengubah posisi kami terkait pipa gas Nord Stream 2,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kepada surat kabar Bild.

Proyek Nord Stream 2 [Sputniknews]

Proyek pipa gas Nord Stream 2 hasil kerja sama Jerman – Rusia sekarang sedang dibangun di Laut Baltik. Alexei Navalny adalah politikus dan oposisi Rusia, yang suka mengkritik Kremlin. Dia sekarang di rawat di Berlin, Jerman, setelah diracun pada 20 Agustus 2020 dalam sebuah penerbangan domestik di Rusia.

Maas mengatakan jika tidak ada kontribusi dari Rusia pada investigasi kasus Alexei Navalny dalam beberapa hari ke depan, maka pihaknya akan berkonsultasi dengan mitra-mitra Jerman (nasib Nord Stream 2). Maas tidak mengecualikan kemungkinan dijatuhkannya sanksi terhadap Rusia, namun dia mengakui menghentikan pembangunan Nord Stream 2 yang hampir rampung bisa merugikan perusahaan-perusahaan Jerman, Eropa dan Rusia.

Advertising
Advertising

“Siapa pun yang menuntut ini harus menyadari konsekuensinya. Lebih dari 100 perusahaan dari 12 perusahaan di Eropa terlibat dalam pembangunan Nord Stream 2, separuh dari jumlah itu adalah perusahaan dari Jerman,” kata Maas.

Jerman saat ini menghadapi tekanan agar memanfaatkan proyek bersama pipa gas Jerman – Rusia untuk menekan Negeri Beruang Merah memberikan jawaban atas kasus Navalny. Jika sudah rampung nanti, Nord Stream 2 nantinya bisa mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman lewat Laut Baltik atau melalui Ukraina.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyebut kasus Navalny diracun adalah upaya pembunuhan yang ditujukan untuk membungkam pengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin. Merkel pun menyerukan agar dilakukan investigasi penuh.

Sumber: https://apnews.com/e6eced1c8ae4ec70acc91e5b16e630a0

Berita terkait

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Proyek Pipa Gas Alam di Kawasan The Nusa Dua ITDC Bali Capai 67 Persen

12 hari lalu

Proyek Pipa Gas Alam di Kawasan The Nusa Dua ITDC Bali Capai 67 Persen

Proyek pipa gas alam ITDC di Bali sudah hampir rampung sejak dibangun mulai 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

17 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

21 hari lalu

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya