Tidak Ada Lagi Korban Selamat Ledakan di Beirut Setelah 3 Hari Penyisiran

Minggu, 6 September 2020 19:00 WIB

Tim relawan menggali puing bangunan yang hancur karena ledakan di Beirut setelah mendeteksi nafas dan panas tubuh di reruntuhan Gemmayze, Beirut, Lebanon, 5 September 2020.[REUTERS/Mohamed Azakir]

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyelamat yang menyisir reruntuhan ledakan di Beirut selama tiga hari mengatakan tidak ada lagi harapan mereka bisa menemukan korban selamat setelah sebulan ledakan di ibu kota Lebanon.

Sekitar 50 relawan dan tim penyelamat, termasuk tim spesialis dari Cile, telah mencari korban yang diduga masih selamat setelah sensor mendeteksi nafas dan panas tubuh pada Kamis.

"Secara teknis, tidak ada tanda-tanda kehidupan," kata Francisco Lermanda, kepala kelompok relawan penyelamat Topos Cile, dikutip dari Reuters, 6 September 2020.

Dalam konferensi pers pada Sabtu malam, Lermanda mengatakan penyelamat telah menyisir 95% bangunan.

Tanda-tanda korban selamat yang terdeteksi dalam dua hari terakhir, kata Lermanda, adalah nafas sesama penyelamat yang sudah berada di dalam gedung diambil oleh peralatan sensitif mereka. Dia mengatakan upaya sekarang akan fokus pada membersihkan puing-puing dan menemukan jenazah.

Advertising
Advertising

"Kami tidak pernah berhenti dengan harapan satu persen pun," kata Lermanda, tentang menemukan jenazah. "Kami tidak pernah berhenti sampai pekerjaan selesai."

Riad Al Asad, insinyur utama Lebanon yang bekerja dengan tim Cile, mengatakan tiga tingkat bangunan itu sudah disisir dan tidak ada korban hidup atau meninggal yang ditemukan. Tim sekarang akan menyisir trotoar, yang mereka perkirakan akan memakan waktu tiga jam, setelah itu mereka akan mengumumkan operasi selesai, kata Al Asad, dikutip dari CNN.

Bangunan yang hancur tempat pencarian dilanjutkan terletak di antara distrik pemukiman Gemmayze dan Mar Mikhael di Beirut, salah satu dari sekian daerah yang paling parah terkena ledakan. Lokasi ini terdapat banyak bangunan tua yang runtuh saat dihantam gelombang kejut ledakan.

Penyelamatan berjalan lambat karena bangunan yang rusak parah berisiko runtuh total, kata tim penyelamat.

"Bangunan ini benar-benar hancur, menakutkan dan ada banyak risiko berbahaya bagi tim," kata George Abou Moussa, kepala pertahanan sipil Lebanon.

Pekerja menggunakan sekop dan tangan mereka untuk menggali, sementara penggali mekanis dan derek mengangkat puing-puing berat. Peralatan pemindaian juga digunakan untuk membuat gambar 3D dari bangunan yang hancur.

Ledakan 4 Agustus di pelabuhan Beirut menewaskan sekitar 190 orang, melukai 6.000 lainnya, dan menghancurkan separuh ibu kota Lebanon. Pihak berwenang Lebanon mengadakan upacara pada Jumat untuk menandai satu bulan ledakan di Beirut.


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-lebanon-crisis-blast-life/no-signs-of-life-in-beirut-rubble-after-three-day-search-for-blast-survivors-idUKKBN25W0JW

https://edition.cnn.com/2020/09/06/middleeast/beirut-rubble-no-survivors-intl-hnk/index.html

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

18 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

14 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

15 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

16 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

19 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

27 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

34 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

36 hari lalu

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon

Baca Selengkapnya