Jaksa di Pengadilan Internasional Kena Sanksi Amerika

Kamis, 3 September 2020 13:34 WIB

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Rabu, 2 September 2020, menjatuhkan sanksi kepada jaksa di Pengadilan Internasional (ICC), Fatou Bensouda. Jaksa tersebut sebelumnya bertugas melakukan penyelidikan untuk membuktikan apakah tentara Amerika Serikat sudah melakukan kejahatan perang di Afghanistan.

“Hari ini kami mengambil langkah berikutnya, karena ICC terus menargetkan Amerika,” kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Mike Pompeo . REUTERS/Tom Brenner

Pompeo mengatakan Phakiso Mochochoko, Kepala bidang Yurisdiksi, Komplementaritas dan Kerjasama ICC, juga dimasukkan ke dalam daftar hitam, yang disahkan Presiden Donald Trump pada Juni lalu, sehingga memungkinkan pembekuan aset dan larangan perjalanan pada orang-orang dalam daftar hitam tersebut atau sanksi. Tidak hanya itu, Pompeo mengatakan bahwa individu maupun entitas yang terus mendukung Bensouda dan Mochochoko secara material beresiko terkena sanksi.

Advertising
Advertising

ICC menganggap Tindakan Amerika Serikat tersebut sebagai ‘upaya untuk mengganggu independensi peradilan dan penuntutan pengadilan’.

“Tindakan koersif ini, yang diarahkan pada lembaga peradilan internasional dan pegawai sipilnya, belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan serangan serius terhadap pengadilan, sistem peradilan pidana internasional Statuta Roma, dan supremasi hukum secara lebih umum,” demikian bunyi pernyataan ICC.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan atas langkah Amerika Serikat itu. Sedangkan Richard Dicker, Direktur Keadilan Internasional Human Rights Watch, mengatakan tindakan tersebut adalah penyimpangan sanksi Amerika Serikat yang menakjubkan.

“Pemerintahan Trump telah memutar-balikkan sanksi-sanksi ini untuk menghalangi keadilan, tidak hanya untuk korban kejahatan perang tertentu, tetapi untuk korban kekejaman di mana pun yang mencari keadilan ke Pengadilan Kriminal Internasional,” katanya.

Sebelumnya, Bensouda sudah diberi izin oleh ICC pada Maret 2020 untuk menyelidiki apakah kejahatan perang yang terjadi di Afghanistan dilakukan oleh Taliban, militer Afghanistan, atau pasukan Amerika Serikat.

Sanksi ini bukan pertama kali dialami Bensouda. Sebelumnya pada tahun lalu, Amerika Serikat pernah mencabut visa masuk Bensouda ke negara itu setelah dia diduga akan melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi di Afghanistan. Kelompok-kelompok HAM mengutuk sikap Amerika Serikat.

FERDINAND ANDRE

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-icc-sanctions/u-s-blacklists-icc-prosecutor-over-afghanistan-war-crimes-probe-idUSKBN25T2DX

Berita terkait

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

3 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

5 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

9 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

9 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

11 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

12 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

12 jam lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

13 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

13 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

14 jam lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya