Charlie Hebdo Mau Terbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad

Rabu, 2 September 2020 07:30 WIB

Seseorang memegang tulisan "Je Suis Charlie" (Saya Charlie) selama upacara peringatan di Place de la Republique untuk memberi penghormatan kepada para korban penembakan tahun lalu di kantor surat kabar satir Prancis Charlie Hebdo, di Paris, Prancis, 10 Januari, 2016. [REUTERS / Yoan Valat]

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, akan menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad yang memicu gelombang kemarahan di dunia Muslim untuk menandai dimulainya persidangan tersangka dalam serangan teror terhadap kantor majalah pada 2015.

Karikatur Nabi Muhammad pertama kali diterbitkan oleh sebuah surat kabar Denmark pada 2005 dan Charlie Hebdo setahun kemudian. Karikatur yang diterbitkan Charlie Hebdo menggambarkan Nabi Muhammad yang mengenakan sorban berbentuk bom dengan detonator yang menyala.

"Kami tidak akan pernah berbaring. Kami tidak akan pernah menyerah," tulis editor Laurent "Riss" Sourisseau sebagai pelengkap sampul depan yang akan diterbitkan dalam bentuk cetak pada hari Rabu, dikutip dari Reuters, 2 September 2020.

Dua belas orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di majalah itu, terbunuh ketika Said dan Cherif Kouachi menyerbu kantor Charlie Hebdo di Paris dan menembak gedung dengan senjata api otomatis.

Kouachi bersaudara dan pria bersenjata ketiga yang menewaskan lima orang dalam 48 jam setelah pembantaian Charlie Hebdo ditembak mati oleh polisi dalam insiden yang berbeda, tetapi 14 orang yang diduga berkomplot dengan mereka diadili pada hari Rabu.

Advertising
Advertising

Keputusan untuk menerbitkan ulang karikatur tersebut akan dilihat oleh beberapa orang sebagai sikap membela kebebasan berekspresi. Tetapi orang lain mungkin melihatnya sebagai provokasi baru oleh sebuah majalah yang telah lama menimbulkan kontroversi dengan serangan satire-nya terhadap agama.

Setelah karikatur tersebut diterbitkan pada 2006, para militan daring memperingatkan majalah mingguan tersebut akan membayar penghinaannya terhadap Nabi Muhammad. Bagi Muslim setiap penggambaran Nabi Muhammad adalah penghinaan.

"Kebebasan untuk membuat karikatur dan kebebasan untuk membencinya diabadikan dan tidak ada yang membenarkan kekerasan," tulis Dewan Kepercayaan Muslim Prancis di Twitter menanggapi karikatur.

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kunjungannya ke Lebanon mengatakan, bukan posisinya untuk memberikan penilaian atas keputusan majalah satire Charlie Hebdo untuk menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad, dan mengatakan Prancis memiliki kebebasan berekspresi.

Namun Macron mengatakan bahwa warga Prancis berkewajiban untuk menunjukkan kesopanan dan rasa hormat satu sama lain, dan menghindari "dialog kebencian."

"Bukanlah tempatnya Presiden Republik untuk menilai pilihan editorial jurnalis atau ruang redaksi, tidak pernah. Karena kami memiliki kebebasan pers," kata Macron.

Umat Muslim sebelumnya mengatakan karikatur Charlie Hebdo mencap semua Muslim sebagai teroris. Charlie Hebdo yang menggambar Nabi Muhammad bereaksi terhadap militan Islam dengan mengatakan, "Sulit untuk dicintai oleh orang bodoh."

Pada 2007 pengadilan Prancis menolak tuduhan kelompok Islam bahwa publikasi karikatur Nabi Muhammad tersebut menghasut kebencian terhadap Muslim.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-france-charliehebdo-trial-cartoons/charlie-hebdo-re-runs-prophet-mohammad-cartoons-to-mark-attack-trial-idUKKBN25S56Q

Berita terkait

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

1 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

2 hari lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

4 hari lalu

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

9 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

11 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

12 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

12 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

15 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

15 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

16 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya