Donald Trump Bela Pelaku Penembakan di Kerusuhan Kenosha

Selasa, 1 September 2020 11:15 WIB

Presiden AS Donald Trump mengepalkan tinjunya ke kerumunan saat dia berdiri bersama ibu negara Melania Trump dan putranya Donald Trump Jr. dan pacar putranya Kimberly Guilfoyle setelah menyampaikan pidato penerimaannya sebagai calon presiden dari Partai Republik 2020 selama acara terakhir Partai Republik Konvensi di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, AS, 27 Agustus 2020. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump membela Kyle Rittenhouse, pria berusia 17 tahun, yang menembak dua orang di tengah unjuk rasa tragedi Kenosha, Wisconsin. Menurut Donald Trump, Kyle Rittenhouse terpaksa menembak kedua korbannya untuk membela diri agar bukan ia yang mati.

"Dia mencoba untuk kabur dari mereka. Kemudian ia jatuh dan diserang habis-habisan. Saya rasa dia berada dalam masalah besar dan mungkin malah dia yang terancam nyawanya," ujar Donald Trump pada hari Senin kemarin waktu Amerika, 31 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan di Kenosha dipicu peristiwa penembakan Jacob Blake oleh polisi pada 23 Agustus lalu. Pria tersebut ditembak tujuh kali di hadapan anak-anaknya dan terancam lumpuh selamanya.

Belakangan, aksi unjuk rasa itu berujung rusuh. Kyle Rittenhouse, yang hadir di kerusuhan tersebut, menembak tiga orang dengan senapan laras panjangnya. Dua di antara targetnya tewas di tempat.

Karena sudah berusia 17 tahun, Kyle dimasukkan dalam kategori dewasa oleh aparat penegak hukum. Ia dijerat dengan dua pasal pembunuhan dan satu pasal percobaan pembunuhan. Hukumannya berupa penjara. Walau begitu, tim kuasa hukum berkeyakinan Kyle hanya membela diri kala itu.

Donald Trump melanjutkan, dirinya berharap tidak ada lagi kerusuhan menjelang Pilpres Amerika yang akan digelar November nanti. Namun, ia tidak mengecam aksi kekerasan yang ada dan malah menuduh kelompok saya kiri sebagai anarkis dan pembuat rusuh.

"Kekerasan di Amerika akan meningkat jika Joe Biden yang menang karena dia menurut pada mentalitas gerombolan sayap kiri. Di Amerika, kita menjunjung demokrasi, bukan keinginan gerombolan," ujar Donald Trump menegaskan.

Menanggapi pernyataan Donald Trump, Capres Joe Biden menganggapnya hanya bersilat lidah. Di balik kata-katanya, kata Joe Biden, jelas terlihat Donald Trump mendukung kekerasan.

"Donald Trump telah menunjukkan bahwa dia tidak mengecam kekerasan. Ia bahkan tidak menertibkan supporternya yang melakukan pembunuhan. Dia terlalu lemah dan pengecut atas kebencian yang ia ciptakan sendiri," ujar Joe Biden.

Donald Trump diagendakan berkunjung ke lokasi tragedia Kenosha pada Selasa ini untuk mengecek lokasi kerusuhan.

ISTMAN MP | REUTERS

News link: https://uk.reuters.com/article/uk-global-race-usa-trump/trump-defends-accused-kenosha-gunman-saying-his-life-was-likely-in-danger-idUKKBN25S35F

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

17 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

2 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

4 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya