Restoran Le Chef di Beirut yang rusak karena ledakan bahan kimia pada 4 Agustus 2020 lalu. Sumber: AP/english.alarabiya.net
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Perdana Menteri Lebanon yang baru, Mustapha Adib, tidak hanya berhasil mendapatkan dukungan kelompok Muslim serta Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia juga berhasil mendapatkan dukungan kelompok Kristen terbesar di Lebanon yang bernama Pergerakan Patriotik Bebas.
"Kami menominasikan Duta Besar Lebanon untuk Jerman Mustapha Adib sebagai PM Lebanon berikutnya," ujar ketua partai, Gebran Bassil, Senin, 31 Agustus 2020.
Diberitakan sebelumnya, nama Mustapha Adib muncul sebagai calon PM Lebanon yang baru setelah Hassan Diab mundur dari posisi tersebut pada 10 Agustus lalu. Hasaan Diab sendiri memilih mundur karena merasa sudah tak lagi sejalan dengan rezim pemerintahan yang ada dan mendorong reformasi besar-besaran.
Pemicu reformasi itu sendiri ada beragam. Namun, puncaknya adalah krisis ekonomi berkepanjangan serta ledakan di Beirut yang menewaskan 190 orang. Berbagai pihak beranggapan bahwa Pemerintah Lebanon ikut bertanggung jawas atas peristiwa berdarah itu.
Nah, Mustapha Adib sendiri menguat sebagai calon PM Lebanon yang baru berawal dari dukungan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macron, sebagaimana diketahui, termasuk yang mendesak reformasi pemerintahan di Lebanon.
Emmanuel Macron dikabarkan membujuk para pejabat dan figur berpengaruh di Lebanon untuk mendukung Adib. Sebab, sebelum nama Mustapha Adib muncul ke permukaan, pembahasan soal siapa yang akan menggantikan Hassan Diab mencapai titik buntu.
Pencalonan baru benar-benar mengerucut ke Mustpha Adib ketika dukungan dari para mantan perdana menteri didapat. Salah satunya dari Saad Al-Hariri, pemimpin Partai Sunni. Di Lebanon, posisi PM wajib diisi Muslim Sunni mengingat posisi Presiden sudah diisi oleh seorang Nasrani.