Kebocoran Minyak dari Kapal Jepang, Puluhan Lumba-lumba Mati

Minggu, 30 Agustus 2020 10:27 WIB

Setidaknya 40 ekor lumba-lumba mati di Mauritanius setelah sebuah kapal Jepang karam dan terjadi kebocoran minyak. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor bayi lumba-lumba berguling-guling dan mengambang ke tepi pantai. Induk lumba-lumba berulangkali mendongakkan kepala ke atas permukaan laut setelah sebuah kapal asal Jepang pada Juli lalu karam di tengah laut Mauritius dan mengalami kebocoran minyak.

Para pecinta lingkungan hidup menuntut agar ada investigasi atas kematian puluhan lumba-lumba ini menyusul musibah tumpahnya minyak di laut. Rekaman video memperlihatkan momen-momen terakhir induk lumba-lumba dan bayinya sebelumnya akhirnya mati.

Setidaknya 40 ekor lumba-lumba mati di Mauritanius setelah sebuah kapal Jepang karam dan terjadi kebocoran minyak. Sumber: Internewscast

Terhitung sejak Senin, 24 Agustus 2020, setidaknya sudah 40 lumba-lumba ditemukan mati di Mauritius , dari jumlah itu 38 ekor tersapu ke tepi pantai, termasuk seekor induk lumba-lumba dan bayinya.

Yasfeer Heenaye, 31 tahun, nelayan, mengatakan kematian lumba-lumba ini kemungkinan akan bertambah. Sebab dia melihat ada sekitar 200 ekor lumba-lumba di dalam karang pada Jumat, 28 Agustus 2020. Dari jumlah itu, 25 – 30 ekor diantaranya dalam kondisi sudah mati.

Advertising
Advertising

“Ada beberapa ekor lumba-lumba yang terluka dan ada yang sudah dalam kondisi mengambang,” kata Heenaye.

Menurut Heenaye, jika lumba-lumba itu memilih berada di dalam karang, mungkin mereka semua akan mati. Namun jika mereka keluar, ada kemungkinan lumba-lumba itu selamat sehingga saat ini dia dan teman-teman nelayan lain mencoba mendorong keluar lumba-lumba tersebut dari karang.

“Saya melihat ada seekor induk lumba-lumba dan bayinya. Bayi lumba-lumba tersebut tampak kelelahan dan tidak bisa berenang dengan baik, namun induknya terus menemani dan melindunginya,” kata Heenaye.

Bayi lumba-lumba yang malang itu, pelan-pelan berenang miring dan akhirnya mati di hadapan lumba-lumba yang lain. Bayi lumba-lumba tersebut mengambang terombang-ambing ombak. Tak lama kemudian, induk lumba-lumba tersebut, juga mati.

Pada Sabtu, 29 Agustus 2020, ribuan orang melakukan unjuk rasa di Ibu Kota Mauritius, Port Louis, menuntut agar ada investigasi atas musibah tumpahnya minyak dari sebuah kapal Jepang, yang membawa kematian pada setidaknya pada 40 ekor lumba-lumba di area tumpahan minyak tersebut.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-mauritius-environment-baby-dolphin/dying-mother-dolphin-struggles-to-save-baby-in-mauritius-lagoon-after-oil-spill-idUSKBN25O2AN

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

6 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

18 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

2 hari lalu

Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

Kalau traveling ke Rockingham, Australia, jangan lewatkan sensasi berenang bersama lumba-lumba liar

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

3 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

11 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

12 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

14 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya