PM Jepang Shinzo Abe bersama Shinjiro Koizumi, anak laki-laki mantan PM Jepang Junichiro Koizumi. [THE STRAITS TIMES]
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dipastikan akan mundur dari posisinya. Hal tersebut diumumkan kantor berita Jepang, NHK, menjelang pengumuman resmi dari yang bersangkutan.
Shinzo Abe akan mengundurkan diri karena kondisinya yang memburuk. Beberapa hari terakhir, Shinzo Abe memang dua kali keluar masuk rumah sakit karena penyakit yang dideritanya, Kolitis Ulseratif atau peradangan pada usus besar.
"Ia tidak ingin menimbulkan masalah di Pemerintahan Jepang gara-gara kondisi kesehatannya yang memburuk," ujar laporan NHK yang dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Agustus 2020.
Spekulasi Shinzo Abe mundur sendiri sudah santer beberapa hari terakhir. Apalagi, dalam salah satu kunjungannya ke rumah sakit, ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk pemeriksaannya.
Beberapa orang di kabinetnya sempat optimistis bahwa Shinzo Abe akan memimpin hingga habis masa jabatannya. Jika Shinzo Abe tidak mundur, maka ia akan memimpin hingga September tahun depan. Adapun Shinzo Abe adalah salah satu PM Jepang dengan durasi kepemimpinan terlama, 2799 hari atau hampir delapan tahun lamanya.
Sebelum kabar Shinzo Abe mundur beredar, ia masih sempat memberikan pernyataan soal penanganan pandemi virus Corona di Jepang. Ia menyatakan, dirinya menargetkan vaksin virus Corona untuk seluruh warga Jepang siap sebelum pertengahan 2021.