Prancis Minta Tentara Kudeta di Mali Serahkan Kekuasaan ke Pemerintah Sipil

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Agustus 2020 23:03 WIB

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan masa transisi pasca kudeta di Mali harus berlangsung cepat. Ini terkait kudeta militer oleh sekelompok tentara angkatan darat di Mali pada pekan lalu.

Le Drian kudeta militer di negara itu tidak akan menghentikan operasi militer Prancis yang menargetkan kelompok militan islam.

“Para pemimpin kudeta militer yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita pada 18 Agustus telah mengatakan kepada delegasi mediator Afrika Barat bahwa mereka ingin berkuasa selama masa transisi tiga tahun,” kata perwakilan Nigeria pada Rabu seperti dilansir Reuters pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Seperti dilansir Radio RTL, Menlu Prancis, Le Drian, mengatakan masa transisi harus berlangsung cepat setelah kudeta di Mali. Pemerintahan sipil juga harus kembali berkuasa.

“Transisi harus dilakukan dengan cepat, kekuasaan kembali ke pemerintahan sipil dan perlu ada agenda politik untuk mengembalikan stabilitas politik,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan proses mediasi oleh negara dari kawasan Afrika Barat harus segera diselesaikan dengan cepat untuk memulihkan stabilitas. Ini karena pemerintah membutuhkan ini untuk melanjutkan perang melawan kelompok militan Islam.

Sebagai bekas penguasa kolonial di Mali, Prancis memiliki sekitar 5.100 tentara di wilayah Sahel dengan sebagian besar beroperasi dari Mali. Prancis mengintervensi pada 2013 untuk menghentikan serangan militan Islam ke ibu kota Bamako. “Operasi Prancis akan berlanjut,” kata Le Drian. “Pertempuran ini berlanjut. Junta mengatakan hal yang sama."

FARID NURHAKIM | REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-mali-security/mali-transition-must-be-quick-french-military-action-to-continue-french-foreign-minister-says-idUSKBN25N0PG

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

8 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

11 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

16 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

21 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

29 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya