Menlu Prancis Sebut Eksistensi Lebanon Terancam pasca Ledakan di Beirut

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Agustus 2020 14:31 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendapatkan pengawalan ketika tiba di lokasi ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Kamis, 6 Agustus 2020. Ledakan yang diduga berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpang di sebuah gudang di kawasan tersebut. Thibault Camus Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Paris – Menteri Luar Negeri Prancis, Jean Yves Le Drian, mengatakan negara Lebanon terancam eksistensinya pasca ledakan di Beirut.

Ini karena para elit politiknya tidak segera bertindak membentuk pemerintahan baru untuk mengimplementasikan reformasi krusial di negara ini.

“Komunitas internasional tidak akan menanda-tangani cek kosong jika mereka (otoritas Lebanon) tidak melakukan reformasi. Mereka harus melakukannya secara cepat karena risiko hari ini adalah hilangnya Lebanon,” kata Jean-Yves Le Drian kepada radio RTL seperti dilansir Reuters pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Sayangnya, walau Prancis dan warga Lebanon sudah mendukung reformasi politik, pemerintah Lebanon belum merespon. Arab News melansir belum ada tanda-tanda reformasi politik akan terjadi.

Pemerintah Prancis sudah mengancam tidak akan memberikan bantuan finansial apabila tidak ada reformasi politik pasca ledakan di Beirut.

"Kami menginginkan Pemerintah Lebanon untuk mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan agar bisa melakukan reformasi. Semua itu tergantung pada niat Lebanon, bukan kami," kata Jean-Yves Le Drian.

Advertising
Advertising

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bakal mengunjungi Lebanon pada pekan depan setelah dia sempat datang pada 6 Agustus atau dua hari setelah ledakan di Beirut. Ledakan itu menewaskan 178 orang dan melukasi sekitar 6 ribu warga.

Dia akan melakukan rapat dengan pemerintah Lebanon untuk membahas rekonstruksi dan reformasi politik, yang menjadi aspirasi publik pada Senin dan Selasa pekan depan. Publik sempat meminta Macron untuk mendukung perombakan pemerintahan pasca ledakan di Beirut.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-lebanon-security-france/lebanon-risks-disappearing-without-new-government-reforms-french-foreign-minister-idUSKBN25N0LP?il=0

https://www.arabnews.com/node/1724916/middle-east

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

22 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

6 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

10 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

11 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

12 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

15 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya