Korban Brenton Tarrant: Kami Muslim Bukanlah Teroris

Rabu, 26 Agustus 2020 07:00 WIB

Brenton Tarrant, teroris yang menembak dan membunuh jemaah dalam serangan masjid Christchurch, terlihat selama sidang vonis di Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 24 Agustus 2020. [John Kirk-Anderson / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Tepuk tangan menggema pada ruang sidang vonis teroris penembakan di Christchurch, Brenton Tarrant, setelah salah satu korban menyebut Tarrant sebagai pecundang.

"Kamu adalah pecundang dan kami adalah pemenang," kata Mirwais Waziri, salah satu korban selamat, sambil menunjuk Brenton Tarrant.

Brenton Harrison Tarrant, 29 tahun, kembali ke pengadilan vpada Selasa untuk hari kedua sidang vonis atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan, dan dakwaan melakukan tindakan teroris, dikutip dari Stuff, 25 Agustus 2020.

Agenda sidang dilanjutkan dengan lebih banyak pernyataan dari para korban penembakan di Christchurch. Beberapa dibacakan oleh korban atau anggota keluarga secara langsung. Yang lainnya dibaca atas nama mereka atau direkam sebelumnya dan diputar di pengadilan.

Mirwais Waziri, berasal dari Afganistan, duduk di lorong Masjid An-Nur (juga dikenal sebagai Masjid Al Noor) di Deans Ave ketika Brenton Tarrant masuk dan mulai menembaki jemaah. Satu peluru mengenai lehernya, tetapi dia bisa lari dan bersembunyi ketika pria bersenjata itu berbalik.

Advertising
Advertising

Mirwais Waziri saat mengungkapkan kemarahannya kepada Brenton Tarrant, 25 Agustus 2020.[JOHN KIRK-ANDERSON/STUFF]

Waziri dijadwalkan untuk membaca pernyataan dampak korbannya di pengadilan pada Selasa, tetapi ketika dia berjalan ke mikrofon di pengadilan, dia mengatakan kepada Hakim Cameron Mander bahwa dia tidak akan membaca pernyataannya.

Dia melihat Brenton Tarrant tidak memiliki rasa malu atau penyesalan atas apa yang telah dilakukannya saat pembacaan fakta kasus pada Senin sebelumnya.

"Saya memutuskan untuk tidak membaca pernyataan saya dan menunjukkan kepadanya betapa saya menderita," kata Waziri.

Dia malah berterima kasih kepada Brenton Tarrant karena menunjukkan kepada dunia siapa yang sebenarnya teroris itu.

"Karena saya dari Afganistan...orang-orang menyebut saya teroris. Tapi Anda mengambil julukan itu dari saya. Hari ini, Anda disebut teroris dan Anda membuktikan kepada dunia bahwa kami Muslim bukanlah teroris. Saya berkata kepada orang-orang Selandia Baru bahwa teroris tidak memiliki agama, ras dan warna kulit. Kami bukan teroris," kata Waziri kepada Brenton Tarrant, dikutip dari Reuters.

Imam Linwood Islamic Centre, Ibrahim Mohamed, Abdel Halim, mengatakan aksi Brenton Tarrant sebagai teroris dan rasis. "Saya yakin dia telah bertindak sebagai kelompok sayap kanan, atau ekstrim kanan, yang saya sangat menentang," katanya

Brenton Tarrant, warga Australia berusia 29 tahun, telah mengaku bersalah atas dakwaan pembunuhan 51 orang, percobaan pembunuhan terhadap 40 orang, dan satu dakwaan melakukan aksi terorisme ketika dia menembakkan peluru secara membabi buta di Christchurch yang dia siarkan secara langsung di Facebook-nya.

Brenton Tarrant akan menjadi orang pertama di Selandia Baru yang menerima hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, ketika hakim Pengadilan Tinggi menghukumnya akhir pekan ini karena melakukan penembakan paling mematikan dalam sejarah Selandia Baru pada 15 Maret tahun lalu.

Sumber:

https://www.stuff.co.nz/national/christchurch-shooting/122551343/applause-as-victim-tells-terrorist-you-are-the-loser-and-we-are-the-winners

https://uk.reuters.com/article/uk-newzealand-shooting-factbox/quotes-from-court-hearings-for-new-zealand-mosque-shooter-idUKKBN25L05K

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

6 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

9 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

9 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

10 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

20 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

21 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya